KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah mencatatkan total penawaran Rp 11,51 triliun pada lelang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau sukuk negara pada Selasa (15/11). Jumlah penawaran yang masuk ini jauh lebih tinggi daripada lelang SBSN 1 November 2022 yang hanya Rp 4,34 triliun. Vice President Infovesta Utama Wawan Hendrayana mengatakan, naiknya jumlah penawaran pada lelang SBSN kali ini didorong oleh penurunan tingkat inflasi Amerika Serikat (AS) dari 8,2% pada September 2022 menjadi 7,7% pada Oktober 2022. Hal ini membuat investor melihat peluang kenaikan suku bunga The Fed dan Bank Indonesia akan melandai. Sebagaimana diketahui, perubahan suku bunga yield atawa imbal hasil surat utang bergerak searah dengan perubahan suku bunga.
Penawaran Lelang SBSN Meningkat Meski Yield Lebih Rendah
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah mencatatkan total penawaran Rp 11,51 triliun pada lelang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau sukuk negara pada Selasa (15/11). Jumlah penawaran yang masuk ini jauh lebih tinggi daripada lelang SBSN 1 November 2022 yang hanya Rp 4,34 triliun. Vice President Infovesta Utama Wawan Hendrayana mengatakan, naiknya jumlah penawaran pada lelang SBSN kali ini didorong oleh penurunan tingkat inflasi Amerika Serikat (AS) dari 8,2% pada September 2022 menjadi 7,7% pada Oktober 2022. Hal ini membuat investor melihat peluang kenaikan suku bunga The Fed dan Bank Indonesia akan melandai. Sebagaimana diketahui, perubahan suku bunga yield atawa imbal hasil surat utang bergerak searah dengan perubahan suku bunga.