KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penawaran pada lelang sukuk atau Surat Berharga Syariah Negara (SBSN), Selasa (4/5) lebih tinggi dibandingkan dengan lelang suku sebelumnya yang hanya mencapai Rp 17,90 triliun. Di lelang kali ini, pemerintah mendapatkan penawaran mencapai Rp 19,90 triliun, dan penyerapannya sudah memenuhi target indikatif Rp 10 triliun yang ditetapkan sebelumnya. Head of Fixed Income Sucorinvest Asset Management Dimas Yusuf melihat bahwa saat ini yang terpenting adalah pergerakan yield Indonesia, kemudian ditranslasikan kepada jumlah penawaran yang masuk. Di level lelang surat utang negara (SUN), pergerakan yield US Treasury dinilai sedang kondusif bagi Indonesia. “Karena memang, sampai akhir tahun kemarin yield kita sedang turun, tetapi agak terganggu dengan kenaikan yield di AS, sekarang yield AS kembali turun di kisaran 1,60%, itu lumayan membantu mencoba mengembalikan penurunan yield yang sudah terjadi di akhir tahun,” kata Dimas.
Penawaran lelang sukuk negara hari ini dinilai belum maksimal
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penawaran pada lelang sukuk atau Surat Berharga Syariah Negara (SBSN), Selasa (4/5) lebih tinggi dibandingkan dengan lelang suku sebelumnya yang hanya mencapai Rp 17,90 triliun. Di lelang kali ini, pemerintah mendapatkan penawaran mencapai Rp 19,90 triliun, dan penyerapannya sudah memenuhi target indikatif Rp 10 triliun yang ditetapkan sebelumnya. Head of Fixed Income Sucorinvest Asset Management Dimas Yusuf melihat bahwa saat ini yang terpenting adalah pergerakan yield Indonesia, kemudian ditranslasikan kepada jumlah penawaran yang masuk. Di level lelang surat utang negara (SUN), pergerakan yield US Treasury dinilai sedang kondusif bagi Indonesia. “Karena memang, sampai akhir tahun kemarin yield kita sedang turun, tetapi agak terganggu dengan kenaikan yield di AS, sekarang yield AS kembali turun di kisaran 1,60%, itu lumayan membantu mencoba mengembalikan penurunan yield yang sudah terjadi di akhir tahun,” kata Dimas.