KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lelang surat utang negara (SUN) hari ini (21/1) diprediksi bakal jadi buruan investor dengan penawaran yang masuk bakal tembus Rp 60 triliun. Investor diramal memburu seri-seri 10 tahun dan 20 tahun. "Kami perkirakan jumlah penawaran yang masuk akan berkisar antara Rp 55 triliun hingga 65 triliun," kata analis
fixed-income MNC Sekuritas, I Made Adi Saputra, Senin (21/1).
Baca Juga: Pemerintah melelang tujuh seri SUN, tenor 10 tahun akan jadi primadona Made menjelaskan, jumlah penawaran yang cukup besar akan didapati pada instrumen Surat Perbendaharaan Negara serta pada Obligasi Negara seri FR0082 dan FR0083. Berdasarkan kondisi pergerakan harga, perkirakan tingkat imbal hasil yang akan dimenangkan diperkirakan sebagai berikut: - Surat Perbendaharaan Negara Seri SPN03200422 berkisar antara 4,37%-4,43%, - Surat Perbendaharaan Negara Seri SPN12210108 berkisar antara 4,62%-4,68%, - Obligasi Negara seri FR0081 berkisar antara 6,06%-6,12%, - Obligasi Negara seri FR0082 berkisar antara 6,75%-6,81%, - Obligasi Negara seri FR0080 berkisar antara 7,28%-7,34%, - Obligasi Negara seri FR0083 berkisar antara 7,38%-7,44%, dan - Obligasi Negara seri FR0076 berkisar antara 7,59%-7,65%.
Baca Juga: Analis: Tren penurunan yield SUN 10 tahun bakal berlanjut Lelang akan dilaksanakan pada hari Selasa, 21 Januari 2020, dibuka pukul 10.00 WIB dan ditutup pukul 12.00 WIB. Adapun hasil dari pelaksanaan akan diumumkan pada hari yang sama dan hasil dari lelang akan didistribusikan pada hari Kamis, tanggal 23 Januari 2020. Sebagai informasi, tahun ini pemerintah menargetkan penerbitan bersih
(net issuance) Surat Berharga Negara senilai Rp 389,32 triliun. Pada kuartal I-2020 pemerintah menargetkan penerbitan SBN melalui lelang senilai Rp165,50 triliun dari tujuh kali lelang SUN dan enam kali lelang sukuk negara. Pada lelang SUN perdana tahun 2020 pada 7 Januari lalu, pemerintah meraup dana senilai Rp 20 triliun dari total penawaran yang masuk senilai Rp 81,54 triliun. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Wahyu T.Rahmawati