KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan mengadakan lelang Surat Utang Negara (SUN) hari ini, Selasa (14/4). Pada lelang kali ini, dana penawaran yang masuk kembali turun. Berdasarkan data DJPPR, total penawaran yang masuk hanya sebesar Rp 27,65 triliun. Jumlah ini turun bila dibandingkan lelang SUN dua pekan lalu sebesar Rp 33,51 triliun. Dari total penawaran yang masuk, pemerintah menyerap sebanyak Rp 16,88 triliun pada lelang kali ini. Jumlah tersebut bahkan lebih kecil dari target semula yang ditetapkan oleh pemerintah yakni Rp 20 triliun dengan target maksimal Rp 30 triliun. Tujuan dari lelang yakni untuk memenuhi target pembiayaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2020.
- SPN03200715 yang jatuh tempo pada 15 Juli 2020. Seri ini mendapatkan nilai penawaran Rp 2,19 triliun dengan yield rata-rata tertimbang 2,56%. Pemerintah menyerap sebanyak Rp 380 miliar pada seri ini.
- SPN12210401 yang jatuh tempo pada 1 April 2021. Seri ini mendapatkan nilai penawaran Rp 3,2 triliun dengan yield rata-rata tertimbang 3,57%. Pemerintah menyerap sebanyak Rp 300 miliar pada seri ini.
- FR0081 yang jatuh tempo pada 15 Juni 2025. Seri ini mendapatkan nilai penawaran Rp 5,95 triliun dengan yield rata-rata tertimbang 7,54%. Pemerintah menyerap sebanyak Rp 4,15 triliun pada seri ini.
- FR0082 yang jatuh tempo pada 15 September 2030. Seri ini mendapatkan nilai penawaran Rp 9,51 triliun dengan yield rata-rata tertimbang 7,96%. Pemerintah menyerap sebanyak Rp 8 triliun pada seri ini.
- FR0080 yang jatuh tempo pada 15 Juni 2035. Seri ini mendapatkan nilai penawaran Rp 4,06 triliun dengan yield rata-rata tertimbang 8,21%. Pemerintah menyerap sebanyak Rp 2 triliun pada seri ini.
- FR0083 yang jatuh tempo pada 15 April 2040. Seri ini mendapatkan nilai penawaran Rp 1,95 triliun dengan yield rata-rata tertimbang 8,32%. Pemerintah menyerap sebanyak Rp 1,6 triliun pada seri ini.
- FR0076 yang jatuh tempo pada 15 Mei 2048. Seri ini mendapatkan nilai penawaran Rp 786 miliar dengan yield rata-rata tertimbang 8,42%. Pemerintah menyerap sebanyak Rp 450 miliar pada seri ini.