KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah akan kembali menggelar lelang surat berharga syariah negara (SBSN) atau sukuk negara pada Selasa (24/11). Pada lelang kali ini, pemerintah menetapkan target indikatif sebesar Rp 10 triliun. Head of Economics Research Pefindo Fikri C Permana menilai, lelang kali ini berpotensi mendapat sambutan yang baik dari para investor. Menurut dia, sentimen risk on yang sedang berkembang di pasar akan mendorong jumlah dana yang masuk akan jauh lebih tinggi dari lelang SBSN sebelumnya. Asal tahu saja, pada lelang SBSN sebelumnya (10/11), dana yang masuk mencapai Rp 22,63 triliun. “Setelah sebelumnya ada sentimen vaksin yang mendorong optimisme pasar, minggu lalu Bank Indonesia juga menurunkan suku bunga acuan menjadi 3,75%. Dengan demikian, yield di masa depan akan semakin rendah dan akan semakin mendorong minat investor. Apalagi ini kan lelang tinggal dua kali saja untuk tahun ini,” kata Fikri kepada Kontan.co.id, Minggu (22/11).
Penawaran masuk diperkirakan mencapai Rp 40 triliun pada lelang SBSN, Selasa (24/11)
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah akan kembali menggelar lelang surat berharga syariah negara (SBSN) atau sukuk negara pada Selasa (24/11). Pada lelang kali ini, pemerintah menetapkan target indikatif sebesar Rp 10 triliun. Head of Economics Research Pefindo Fikri C Permana menilai, lelang kali ini berpotensi mendapat sambutan yang baik dari para investor. Menurut dia, sentimen risk on yang sedang berkembang di pasar akan mendorong jumlah dana yang masuk akan jauh lebih tinggi dari lelang SBSN sebelumnya. Asal tahu saja, pada lelang SBSN sebelumnya (10/11), dana yang masuk mencapai Rp 22,63 triliun. “Setelah sebelumnya ada sentimen vaksin yang mendorong optimisme pasar, minggu lalu Bank Indonesia juga menurunkan suku bunga acuan menjadi 3,75%. Dengan demikian, yield di masa depan akan semakin rendah dan akan semakin mendorong minat investor. Apalagi ini kan lelang tinggal dua kali saja untuk tahun ini,” kata Fikri kepada Kontan.co.id, Minggu (22/11).