Penawaran masuk pada lelang sukuk negara diperkirakan lebih dari Rp 20 triliun



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan akan mengadakan lelang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau sukuk negara pada Selasa (23/6). Dalam lelang kali ini pemerintah memasang target indikatif sebesar Rp 7 triliun.

Lelang SBSN sebelumnya (9/6) berhasil mengantongi penawaran Rp 28,64 triliun. Namun, para analis menyebut lelang SBSN selasa nanti akan sedikit menurun, baik dari segi peminat ataupun jumlah penawaran yang akan masuk.

Head of Economics Research Pefindo Fikri C Permana mengatakan peminat lelang SBSN (23/6) masih akan cukup ramai walau kemungkinan dari jumlah permintaan tidak akan seramai sebelumnya. “Peminat masih akan cukup ramai karena ekspektasi penurunan yield lebih lanjut dan pasar SBSN pun cukup kondusif sejauh ini. Hanya saja permintaan tidak akan sebanyak seharusnya imbas dari kekhawatiran jumlah kasus positif corona yang kini setiap harinya bisa bertambah hingga seribu kasus,” ujar FIkri kepada Kontan.co.id, Minggu (21/6).


Baca Juga: Obligasi negara atau korporasi, mana yang lebih menarik?

Setali tiga uang, Associate Director Fixed Income Anugerah Sekuritas Indonesia Ramdhan Ario Maruto menyebut hasil lelang akan relatif turun dibanding sebelumnya. Ramdhan menilai, pasar cukup tertekan dalam seminggu terakhir. Ini terlihat dari penguatan rupiah yang terbatas dan terjadinya capital outflow.

“Meski demikian, untuk lelang SBSN besok, peran investor domestik akan membuat market cukup stabil. Apalagi kan Bank Indonesia juga bisa masuk di primary market dan bisa menjadi standby buyer sehingga jumlah penawaran yang masuk bisa lebih tinggi dibanding lelang SBSN pada awal-awal penyebaran virus corona,” kata Ramdhan.

Ramdhan memproyeksikan setidaknya dana penawaran yang masuk akan mencapai sekitar Rp 20 triliun. Sementara Fikri memperkirakan setidaknya penawaran ada di kisaran Rp 20 triliun-Rp 30 triliun.

Baca Juga: Penerbitan sukuk global akan mengerek cadangan devisa hingga US$ 1,5 miliar

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati