KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah menggelar lelang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) pada hari ini, Selasa (20/9). Dalam lelang kali ini, nilai penawaran yang masuk lebih sedikit dibandingkan lelang SBSN sebelumnya.

Berdasarkan data Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR), total penawaran yang masuk dalam lelang SBSN hari ini sebesar Rp 17,11 triliun. Jumlah penawaran sukuk tersebut lebih rendah dari penawaran yang masuk dalam lelang SBSN sebelumnya sebesar Rp 24,13 triliun.

Dari total penawaran yang masuk hari ini, pemerintah hanya menyerap Rp 6,27 triliun. SBSN seri tenor jangka menengah lebih banyak diburu investor.

Baca Juga: Segera Terbit, Seri ORI022 Bisa Menjadi Alternatif Pilihan Investasi

Berikut ini hasil lelang SBSN hari ini: 

SPNS07032023 menerima jumlah penawaran yang masuk Rp 800 miliar. Pemerintah menyerap Rp 500 miliar. Yield rata-rata tertimbang yang dimenangkan 3,00%. Seri ini jatuh tempo 7 Maret 2023.

PBS036 menerima penawaran masuk Rp 2,07 triliun. Pemerintah menyerap Rp 250 miliar. Yield rata-rata tertimbang yang dimenangkan 5,75%. Seri ini jatuh tempo pada 15 Agustus 2025.

PBS003 menerima jumlah penawaran masuk Rp 660 miliar. Pemerintah menyerap Rp 350 miliar. Yield rata-rata tertimbang yang dimenangkan 6,60%. Seri ini jatuh tempo pada 15 Januari 2027.

Baca Juga: Jumlah Investor Baru SR017 Mencapai Angka Terbesar Dalam Penerbitan SBSN Ritel

PBS001 menerima jumlah penawaran masuk tertinggi senilai Rp 11,15 triliun. Pemerintah menyerap Rp 4,40 triliun. Yield rata-rata tertimbang yang dimenangkan 6,79%. Seri ini jatuh tempo pada 15 September 2029.

PBS029 menerima jumlah penawaran Rp 1,40 triliun. Pemerintah menyerap Rp 130 miliar. Yield rata-rata tertimbang yang dimenangkan 7,14%. Seri ini jatuh pada 15 Maret 2034.

PBS033 menerima jumlah penawaran Rp 1,02 triliun. Pemerintah menyerap Rp 640 miliar. Yield rata-rata tertimbang yang dimenangkan 7,22%. Seri ini jatuh tempo pada 15 Juni 2047.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati