KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan telah menggelar lelang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau sukuk pada hari ini, Selasa (27/10). Pada lelang kali ini, jumlah penawaran yang masuk mengalami penurunan. Berdasarkan data DJPPR, total penawaran yang masuk hanya sebesar Rp 20,90 triliun. Jumlah ini turun dibandingkan lelang SBSN yang digelar sebelumnya, yakni Selasa (13/10), di mana penawaran yang masuk mencapai Rp 25,86 triliun. Dari total penawaran yang masuk, pemerintah menyerap sebanyak Rp 12,35 triliun pada lelang kali ini. Penyerapan tersebut lebih tinggi daripada target indikatif yang ditetapkan pemerintah. Adapun, target indikatif dari lelang kali ini sebesar Rp 10 triliun.
- SPN-S 14042021 yang jatuh tempo pada 14 April 2021. Seri ini mendapatkan nilai penawaran Rp 3,175 triliun. Pemerintah menyerap sebanyak Rp 1.55 triliun dengan yield rata-rata yang dimenangkan 3,09%
- PBS027 yang jatuh tempo pada 15 Mei 2023. Seri ini mendapatkan nilai penawaran Rp 1,151 triliun. Pemerintah menyerap sebanyak Rp 800 miliar dengan yield rata-rata yang dimenangkan 4,53%
- PBS026 yang jatuh tempo pada 15 Oktober 2024. Seri ini mendapatkan nilai penawaran Rp 3,917 triliun. Pemerintah menyerap sebanyak Rp 2,95 triliun dengan yield rata-rata yang dimenangkan 5,26%
- PBS025 yang jatuh tempo pada 15 Mei 2033. Seri ini mendapatkan nilai penawaran Rp 4,531 triliun. Pemerintah menyerap sebanyak Rp 2,3 triliun dengan yield rata-rata yang dimenangkan 7,02%.
- PBS028 yang jatuh tempo pada 15 Oktober 2046. Seri ini mendapatkan nilai penawaran Rp 8,127 triliun. Pemerintah menyerap sebanyak Rp 4,75 triliun dengan yield rata-rata yang dimenangkan 7,44%