KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah kembali akan menggelar lelang surat berharga syariah negara (SBSN) atau sukuk negara pada Selasa (13/7). Pada lelang sukuk negara kali ini pemerintah menetapkan target indikatif sebesar Rp 11 triliun. Dilansir dari laman Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan, terdapat enam seri SBSN yang akan dilelang, yakni satu seri surat perbendaharaan negara-syariah (SPN-S) dan lima seri project based sukuk (PBS). Head of Fixed Income Bank BNI Fayadri menilai lelang sukuk akan mendapatkan respons yang baik dari para investor, terutama dari sektor perbankan yang masih didukung oleh kondisi likuiditasnya. Senada, Portfolio Manager Sucorinvest Asset Management Gama Yuki menilai bahwa minat pada lelang besok masih akan cukup tinggi karena likuiditas market yang cukup tinggi. “Data kasus Covid masih tinggi serta adanya PPKM yang akan diperpanjang oleh pemerintah akan membuat investor cenderung kembali memilih aset yang aman (SBN),” kata Gama kepada Kontan.co.id, Senin (12/7).
Penawaran pada lelang sukuk negara esok diprediksi mencapai Rp 50 triliun
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah kembali akan menggelar lelang surat berharga syariah negara (SBSN) atau sukuk negara pada Selasa (13/7). Pada lelang sukuk negara kali ini pemerintah menetapkan target indikatif sebesar Rp 11 triliun. Dilansir dari laman Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan, terdapat enam seri SBSN yang akan dilelang, yakni satu seri surat perbendaharaan negara-syariah (SPN-S) dan lima seri project based sukuk (PBS). Head of Fixed Income Bank BNI Fayadri menilai lelang sukuk akan mendapatkan respons yang baik dari para investor, terutama dari sektor perbankan yang masih didukung oleh kondisi likuiditasnya. Senada, Portfolio Manager Sucorinvest Asset Management Gama Yuki menilai bahwa minat pada lelang besok masih akan cukup tinggi karena likuiditas market yang cukup tinggi. “Data kasus Covid masih tinggi serta adanya PPKM yang akan diperpanjang oleh pemerintah akan membuat investor cenderung kembali memilih aset yang aman (SBN),” kata Gama kepada Kontan.co.id, Senin (12/7).