KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lelang surat utang negara (SUN) pada Selasa (10/5) hanya mencatat penawaran sebesar Rp 19,74 triliun. Ini adalah penawaran terendah lelang SUN sepanjang 2022. Penawaran ini pun lebih rendah ketimbang target indikatif yang sebesar Rp 20 triliun. Keputusan Federal Reserve yang agresif menaikkan suku bunga menyebabkan pasar surat berharga negara (SBN) semakin tertekan. Merujuk data Direktorat Jenderal Pembiayaan dan Pengelolaan Risiko (DJPPR), jumlah penawaran masuk pada lelang SUN hari ini hanya Rp 19,74 triliun. Pemerintah hanya menyerap Rp 7,76 triliun dari penawaran tersebut. Direktur Surat Utang Negara DJPPR Kemenkeu Deni Ridwan mengatakan pascalibur lebaran, market bergerak dinamis merespon faktor-faktor global yang terjadi, antara lain sikap hawkish The Fed AS pasca kenaikan Fed Funds Rate (FFR) sebesar 50bps pada level 0,75% - 1,00%, masih tingginya tingkat inflasi AS, dan berlanjutnya perang Rusia-Ukraina, serta masih merebaknya kasus Covid-19 di Tiongkok.
Penawaran pada Lelang SUN di Bawah Target Indikatif, Ini Penyebabnya
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lelang surat utang negara (SUN) pada Selasa (10/5) hanya mencatat penawaran sebesar Rp 19,74 triliun. Ini adalah penawaran terendah lelang SUN sepanjang 2022. Penawaran ini pun lebih rendah ketimbang target indikatif yang sebesar Rp 20 triliun. Keputusan Federal Reserve yang agresif menaikkan suku bunga menyebabkan pasar surat berharga negara (SBN) semakin tertekan. Merujuk data Direktorat Jenderal Pembiayaan dan Pengelolaan Risiko (DJPPR), jumlah penawaran masuk pada lelang SUN hari ini hanya Rp 19,74 triliun. Pemerintah hanya menyerap Rp 7,76 triliun dari penawaran tersebut. Direktur Surat Utang Negara DJPPR Kemenkeu Deni Ridwan mengatakan pascalibur lebaran, market bergerak dinamis merespon faktor-faktor global yang terjadi, antara lain sikap hawkish The Fed AS pasca kenaikan Fed Funds Rate (FFR) sebesar 50bps pada level 0,75% - 1,00%, masih tingginya tingkat inflasi AS, dan berlanjutnya perang Rusia-Ukraina, serta masih merebaknya kasus Covid-19 di Tiongkok.