Penawaran saham DPUM oversubscribe



JAKARTA. PT Dua Putra Utama Makmur Tbk (DPUM) siap untuk memajukan sektor perikanan Indonesia di dunia internasional menyusul kebijakan pemerintahan Jokowi-JK yang ingin memajukan sektor maritim Indonesia. Dirut PT Dua Putra Utama Makmur tbk Witiarso Utomo menegaskan kebijakan yang diambil pemerintah saat ini mulai dirasakan oleh para pelaku industri perikanan di Indonesia terutama mengenai illegal fishing yang selama ini menghambat pertumbuhan ekspor ikan Indonesia.

“Kebijakan Menteri Susi dalam memerangi illegal fishing sangat berpengaruh terhadap produksi industry perikanan di Indonesia. Kami merasakan kebijakan ini sangat berpihak kepada Industri. Kita bisa meningkatkan kapasitas produksi sehingga bisa bersaing dengan negara tetangga di kawasan ASEAN,” tegasnya, Jumat (20/11).

Lonjakan produksi perikanan di dalam negeri ini tentunya juga meningkatkan keuntungan para pelaku industry sektor maritim itu sendiri seperti Dua Putra Utama Makmur. Sebagai perusahaan perikanan lokal yang bekerjasama dengan para nelayan, dikatakan Witiarso tentu tidak ingin keuntungan yang didapatkan hanya dinikmati oleh perusahaan semata melainkan juga harus bisa dinikmati oleh masyarakat Indonesia lainnya.


“Prospek bisnis di bidang perikanan yang menjanjikan ini seharusnya juga bisa dinikmati oleh masyarakat. Untuk itu, Kami mengajak masyarakat untuk bisa menanamkan modalnya pada perusahaan melalui lantai bursa,” tambahnya.

Melalui penawaran saham perdana pada akhir tahun ini, perusahaan menargetkan bisa menambah modal dari masyarakat. Daniel Nainggolan selaku Direktur BNI Sekuritas mengatakan rencana DPUM untuk melantai pada 8 Desember mendatang mendapatkan sambutan hangat dari kalangan investor. Hal itu terbukti dengan banyaknya pesanan saham yang masuk ke BNI Sekuritas.

“Saat ini DPUM sudah masuk di register tiga OJK dan memiliki target listing di tanggal 8 Desember dengan harga terbentuk sebesar Rp. 550 per lembar saham dengan total dana yang di raih dari pasar sebesar 921 miliar sejak ditawarkan dua minggu lalu. Hal ini cukup luar biasa respon dari pasar, karena masa krisis seperti ini demand saham DPUM bahkan oversubscribe hingga berkali kali”, tutur Daniel.

Untuk memenuhi kebutuhan produksi, DPUM juga memberdayakan nelayan lokal disekitar pabrik disamping dari tangkapan sendiri. Witiarso Utomo mengungkapkan keterlibatan para nelayan ini sesuai dengan visi perusahaan yaitu untuk memberdayakan dan menggerakan perekonomian lokal tempat perusahaan berada.

“Kita ingin masyarakat juga bisa meningkat taraf hidupnya dengan adanya kami di Pati, Jawa Tengah. Salah satu visi kita adalah menggerakkan perekonomian lokal tidak semata mengejar keuntungan perusahaan,” lanjut Witiarso.

Informasi yang didapatkan dari Kementerian Kemaritiman dan Perikanan bahwa tahun depan Indonesia akan meningkatkan ekspor potensi perikanan hingga naik di atas 50% dan akan memberikan kontribusi optimal untuk Devisa dan pendapatan negara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto