JAKARTA. Blue Bird Group siap melepas maksimum 30% saham yang dimilikinya saat melakukan initial public offering (IPO) atau penawaran saham perdana tahun depan.Vice President Business Development Blue Bird Group, Noni Purnomo, mengatakan, tujuan IPO bukan sekadar mencari dana, tapi mengubah Blue Bird dari perusahaan keluarga menjadi perusahaan yang terbuka dan transparan. "Kami mencari investor yang lebih stabil artinya bisa menanamkan modalnya untuk jangka panjang," kata Noni, Selasa (4/5).Meskipun mengaku sudah menyelesaikan valuasi aset perusahaan, namun Noni enggan menyebutkan nilai total aset yang dimilikinya. Ia juga tidak mau menyebut berapa nilai 30% saham yang dijualnya ke masyarakat. Ia hanya bilang, seluruh karyawan Blue Bird memiliki kesempatan untuk membeli saham tersebut. "Underwriter belum ditunjuk. Kami juga belum melapor ke Bapepam. Karena sesuai aturan laporan boleh diberikan enam bulan sebelum IPO dilakukan," tambahnya.Untuk mempermudah proses IPO, sekarang Blue Bird Group tengah melakukan restrukturisasi perusahaan. Salah satunya adalah mengintegrasikan sejumlah anak usaha yang bergerak di bidang logistik, diantaranya Iron Bird Trucking (angkutan truk), Iron Bird Transport (freight forwarding), dan Ritra Konnas (sektor pergudangan).Sebelumnya, General Manager Iron Bird Transport, Ian Sudana, menuturkan, integrasi tersebut akan berada di bawah satu nama, yaitu Iron Bird Logistic. Diharapkan, pada semester kedua tahun ini proses integrasi tersebut sudah bisa rampung.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Penawaran Saham Perdana Blue Bird Maksimum 30%
JAKARTA. Blue Bird Group siap melepas maksimum 30% saham yang dimilikinya saat melakukan initial public offering (IPO) atau penawaran saham perdana tahun depan.Vice President Business Development Blue Bird Group, Noni Purnomo, mengatakan, tujuan IPO bukan sekadar mencari dana, tapi mengubah Blue Bird dari perusahaan keluarga menjadi perusahaan yang terbuka dan transparan. "Kami mencari investor yang lebih stabil artinya bisa menanamkan modalnya untuk jangka panjang," kata Noni, Selasa (4/5).Meskipun mengaku sudah menyelesaikan valuasi aset perusahaan, namun Noni enggan menyebutkan nilai total aset yang dimilikinya. Ia juga tidak mau menyebut berapa nilai 30% saham yang dijualnya ke masyarakat. Ia hanya bilang, seluruh karyawan Blue Bird memiliki kesempatan untuk membeli saham tersebut. "Underwriter belum ditunjuk. Kami juga belum melapor ke Bapepam. Karena sesuai aturan laporan boleh diberikan enam bulan sebelum IPO dilakukan," tambahnya.Untuk mempermudah proses IPO, sekarang Blue Bird Group tengah melakukan restrukturisasi perusahaan. Salah satunya adalah mengintegrasikan sejumlah anak usaha yang bergerak di bidang logistik, diantaranya Iron Bird Trucking (angkutan truk), Iron Bird Transport (freight forwarding), dan Ritra Konnas (sektor pergudangan).Sebelumnya, General Manager Iron Bird Transport, Ian Sudana, menuturkan, integrasi tersebut akan berada di bawah satu nama, yaitu Iron Bird Logistic. Diharapkan, pada semester kedua tahun ini proses integrasi tersebut sudah bisa rampung.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News