JAKARTA. Hasil lelang Surat Utang Negara (SUN), Selasa (5/4), terbilang fantastis. Penawaran penempatan dana mencapai Rp 26,03 triliun, lebih tinggi tiga kali lipat daripada target indikatif yang ditetapkan Kementerian Keuangan, yaitu Rp 7 triliun. Kendati kebanjiran penawaran dana, Kementerian Keuangan hanya mengambil dana sesuai dengan target indikatif. Dari lima instrumen yang ditawarkan, hanya empat yang menyerap penawaran dana. Perinciannya, dua berupa Surat Perbendaharaan Negara (SPN) yang berjangka waktu pendek dan dua lagi merupakan SUN. Helmi Arman, Analis Obligasi Bank Danamon, menyebut ada keterkaitan antara tingginya penawaran yang masuk dengan jumlah instrumen yang ditawarkan pemerintah. Seingat Helmy, lelang surat berharga negara lazimnya hanya menawarkan empat instrumen. “Selain itu permintaan tenor pendek masih besar,” ujar dia.
Penawaran SUN mencapai Rp 26 triliun
JAKARTA. Hasil lelang Surat Utang Negara (SUN), Selasa (5/4), terbilang fantastis. Penawaran penempatan dana mencapai Rp 26,03 triliun, lebih tinggi tiga kali lipat daripada target indikatif yang ditetapkan Kementerian Keuangan, yaitu Rp 7 triliun. Kendati kebanjiran penawaran dana, Kementerian Keuangan hanya mengambil dana sesuai dengan target indikatif. Dari lima instrumen yang ditawarkan, hanya empat yang menyerap penawaran dana. Perinciannya, dua berupa Surat Perbendaharaan Negara (SPN) yang berjangka waktu pendek dan dua lagi merupakan SUN. Helmi Arman, Analis Obligasi Bank Danamon, menyebut ada keterkaitan antara tingginya penawaran yang masuk dengan jumlah instrumen yang ditawarkan pemerintah. Seingat Helmy, lelang surat berharga negara lazimnya hanya menawarkan empat instrumen. “Selain itu permintaan tenor pendek masih besar,” ujar dia.