Penawaran Umum IPO Saham SUPA Dimulai Besok (10/12), Investasi Minimal Rp 63.500
Selasa, 09 Desember 2025 11:40 WIB
Oleh: Yuliana Hema | Editor: Adi Wikanto
KONTAN.CO.ID - Jakarta. Info penting untuk para investor pemburu saham perdana initial public offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI). Investor sudah bisa melakukan pemesanan IPO saham PT Super Bank Indonesia (SUPA) Tbk atau Superbank mulai besok Rabu 10 Desember 2025. Superbank resmi mematok harga penawaran umum IPO Rp 635 per saham. Masa penawaran umum IPO saham SUPA berlangsung hingga 15 Desember 2025. Dengan demikian, investor yang ingin mendapatkan saham IPO SUPA harus melakukan pemesanan dengan modal minimal Rp 63.500 untuk satu lot saham.
Dalam aksi korporasi ini, Superbank melepas 1,4 miliar saham, setara 13% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO. Dengan demikian, entitas Grup Emtek tersebut berpotensi mengantongi dana segar hingga Rp 2,79 triliun. Baca Juga: Harga Emas Antam Hari Ini Turun Rp 6.000 Jadi Rp 2.403.000 per Gram, Selasa (9/12) Valuasi Superbank Disebut Paling Kompetitif CEO Sucor Sekuritas, Bernadus Wijaya, mengungkapkan bahwa dengan harga IPO Rp 635, valuasi Price to Book Value (PBV) SUPA berada di level 2,64 kali. Angka tersebut dinilai lebih rendah dibanding kompetitor bank digital lain. “Secara valuasi, Superbank berada pada level yang kompetitif jika dibandingkan perusahaan sejenis yang sudah melantai di Bursa. Bahkan, SUPA menjadi bank digital dengan valuasi termurah,” ungkapnya, Selasa (9/12/2025). Tonton: Harga Emas Antam Melemah Hari Ini (9 Desember 2025) Perbandingan PBV Bank Digital Bernadus merinci PBV kompetitor sebagai berikut: - Bank Jago (ARTO): PBV 3,30 kali - Allo Bank (BBHI): PBV 4,40 kali - Bank Aladin Syariah (BANK): PBV 4,24 kali “Jika dibandingkan dengan ARTO, BBHI, atau Aladin yang PBV-nya jauh lebih tinggi, maka secara valuasi Superbank berada pada level sangat menarik bagi investor,” jelas Bernadus. Ia menilai valuasi SUPA yang relatif rendah membuka peluang re-rating pada masa mendatang, terutama bila perusahaan mampu mengeksekusi strategi pertumbuhan dan memaksimalkan ekosistem digitalnya. “Superbank saat ini berada pada valuasi konservatif. Ini memberi peluang bagi investor yang ingin masuk lebih awal sebelum valuasinya menyesuaikan dengan kinerja dan ekspansi,” ujarnya. Baca Juga: BEI Tetapkan Harga Teoretis Rights Issue Pantai Indah Kapuk Dua (PANI) Rp 13.850 Alokasi Dana Hasil IPO Mengacu prospektus, penggunaan dana IPO Superbank akan diarahkan untuk memperkuat fundamental bisnis: 1. Modal kerja penyaluran kredit (70%) Superbank menargetkan pertumbuhan pembiayaan sejalan dengan perluasan ekosistem digital dan penetrasi pasar baru. 2. Belanja modal (30%) Mulai 2026 hingga lima tahun ke depan, dana akan digunakan untuk: - Pengembangan produk pendanaan dan pembiayaan - Sistem pembayaran digital - Infrastruktur teknologi informasi - Penguatan sistem operasional - Investasi pada AI & Data Analytics - Peningkatan cybersecurity
Aksi korporasi ini menjadi momentum penting bagi Superbank untuk mempercepat transformasi digital dan memperkuat posisinya di industri bank digital Tanah Air.
BMKG Keluarkan Peringatan Dini Hujan di Indonesia 9-10 Desember 2025