KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pencabutan domestic market obligation (DMO) bagi produsen batubara mendapat respons positif dari pelaku pasar dan membuat rupiah menguat. Mengutip Bloomberg di pasar spot, rupiah tercatat menguat tipis di 0,01% menjadi Rp 14.415 per dollar AS. Sementara, pada kurs tengah Bank Indonesia, rupiah tercatat menguat 0,51% menjadi Rp 14.409 per dollar AS. Direktur Garuda Berjangka Ibrahim mengatakan, rupiah menguat karena dipengaruhi faktor internal. Ibrahim mengatakan jika DMO dicabut maka ekspor batubara Indonesia akan meningkat dan ekspor Indonesia bisa lebih tinggi dari impor sehinga neraca perdagangan tidak defisit.
"Para analis menunggu ekspor Indonesia lebih tinggi dari impornya, kondisi ini baik untuk menstabilkan rupiah jelang pemilihan presiden 2019," kata Ibrahim, Senin (30/7). Rupiah hari ini menguat juga dipengaruhi keputusan pemerintah yang akan menghentikan sementara pembangunan pada infrastruktur yang kurang produktif. Penguatan rupiah hari ini juga tidak terlepas dari usaha BI melakukan intervensi di pasar keuangan.