KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten produk konsumer, PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk (
GOOD) optimistis kinerja tahun ini bakal meraih pertumbuhan positif. Optimisme itu didorong oleh tren penjualan selama 2022 yang konsisten mengalami peningkatan hingga dua digit.
Head of Corporate Communication & Relations Dian Astriana tak memberikan detail berapa target bisnis yang dibidik perseroan tahun ini. Namun, dia menuturkan bahwa pihaknya yakin akan ada pertumbuhan positif, baik dari sisi penjualan maupun laba perusahaan pada tahun 2023. "Sudah pulihnya aktivitas dan mobilitas masyarakat dan dicabutnya aturan PPKM turut mendukung kenaikan tren permintaan barang yang juga semakin meningkat di masyarakat," ungkap Dian, kepada Kontan.co.id pada Jumat (13/1) lalu.
Baca Juga: Garudafood (GOOD) Optimistis Penjualan 2023 Tumbuh Double Digit Dia menambahkan, euforia pesta demokrasi 5 tahunan yang dinanti-nanti masyarakat juga akan menciptakan banyak peluang bagi pertumbuhan bisnis perseroan ke depan. Terlebih, karena produk perseroan didominasi oleh produk makanan ringan dan biskuit. GOOD optimistis sektor makanan dan minuman (mamin) berpeluang alami lonjakan pertumbuhan positif minimal 10% menjelang dan pada saat diselenggarakannya pesta demokrasi terbesar di Indonesia. Target tersebut didukung oleh antusiasme masyarakat yang berkumpul untuk berpartisipasi pada pesta demokrasi lima tahunan ini. "Namun demikian, masih ada beberapa faktor lainnya yang mempengaruhi kinerja industri mamin, seperti regulasi yang mendukung, stabilitas harga komoditas bahan baku mamin maupun kondisi ekonomi nasional. Semoga juga turut mendukung iklim usaha yang kondusif," jelas Dian. Adapun, untuk memanfaatkan setiap peluang yang ada ke depan, Garudafood disebut Dian berkomitmen untuk memberikan nilai tambah yang menarik preferensi konsumen Indonesia. Hal ini direalisasikan melalui konsistensi kualitas produk dan
launching produk baru sebagai bagian dari strategi pertumbuhan perusahaan.
Baca Juga: Hormel Foods Mengakuisisi 29% Saham Garudafood (GOOD) "Beberapa produk baru unggulan dengan edukasi yang masif sudah kami siapkan di tahun 2023 sebagai bagian dari perencanaan strategis dan akan kami sampaikan di lain kesempatan," tuturnya. Selain melakukan berbagai strategi peluncuran produk baru untuk menjaga momentum pertumbuhan penjualan, GOOD juga terus berupaya meningkatkan produktivitas dan efisiensi di semua lini operasional untuk meraih pertumbuhan laba yang lebih baik. "Sedangkan untuk penjualan daring, Garudafood bekerjasama dengan
marketplace untuk menggarap B2B dan B2C
channel yang lebih luas," tambah dia. Namun sayang, Dian belum bisa buka-bukaan menyoal alokasi belanja modal atau
capital expenditure (Capex) 2023. Sebagai informasi, Garudafood meraup penjualan sebesar Rp 7,82 triliun hingga di kuartal ketiga 2022. Penjualan GOOD meningkat 22,8% dari penjualan pada periode yang sama tahun lalu senilai Rp 6,36 triliun. Laba bersih GOOD mencapai Rp 278,3 miliar hingga September 2022. Keuntungan emiten barang konsumsi ini turun 11,30% dibandingkan kuartal ketiga 2021 yang senilai Rp 313,38 miliar.
Sebagai informasi, Garudafood meraup penjualan sebesar Rp 7,82 triliun hingga di kuartal ketiga 2022. Angka ini meningkat 22,8% dari penjualan pada periode yang sama tahun lalu senilai Rp 6,36 triliun. Penjualan GOOD ditopang oleh segmen bisnis makanan dalam kemasan yang memberi kontribusi sebesar 87,8% dari total penjualan perusahaan. Segmen bisnis tersebut mengalami pertumbuhan 12,3% per kuartal tiga lalu. Sedangkan sisa 12,2% porsi penjualan GOOD disumbang oleh segmen bisnis minuman yang sukses mencatatkan pertumbuhan penjualan 12,3% dalam sembilan bulan pertama 2022. Sayangnya, laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk GOOD turun 11,30% (YoY) menjadi Rp 278,3 miliar. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Handoyo .