JAKARTA. PT Bank Permata Tbk mencatatkan kinerja yang kurang bagus pada tiga bulan pertama di 2016. Hal ini bisa dilihat dari rugi bersih bank berkode saham BNLI ini pada kuartal I-2016 yang mencapai Rp 376 miliar. Kerugian bersih Bank Permata ini berbanding terbalik dengan laba bersih yang masih dicatatkan perusahaan pada kuartal 1 2015 sebesar Rp 567 miliar. Kerugian bersih ini disebabkan, karena beban pencadangan membengkak 552% year on year (yoy) menjadi Rp 1,55 triliun. Beban pencadangan naik untuk memperbaiki kualitas aset dan menjaga pertumbuhan bank di masa depan. Kenaikan pencadangan yang signifikan pada kuartal I-2016 disebabkan adanya peningkatan kredit bermasalah alias non performing loan (NPL). Tercatat rasio NPL gross dan nett masing-masing naik menjadi 3,5% dan 1,8% per 31 Maret 2016, dari 1,6% dan 0,6% di tahun sebelumnya.
Pencadangan bengkak, Permata merugi Rp 376 miliar
JAKARTA. PT Bank Permata Tbk mencatatkan kinerja yang kurang bagus pada tiga bulan pertama di 2016. Hal ini bisa dilihat dari rugi bersih bank berkode saham BNLI ini pada kuartal I-2016 yang mencapai Rp 376 miliar. Kerugian bersih Bank Permata ini berbanding terbalik dengan laba bersih yang masih dicatatkan perusahaan pada kuartal 1 2015 sebesar Rp 567 miliar. Kerugian bersih ini disebabkan, karena beban pencadangan membengkak 552% year on year (yoy) menjadi Rp 1,55 triliun. Beban pencadangan naik untuk memperbaiki kualitas aset dan menjaga pertumbuhan bank di masa depan. Kenaikan pencadangan yang signifikan pada kuartal I-2016 disebabkan adanya peningkatan kredit bermasalah alias non performing loan (NPL). Tercatat rasio NPL gross dan nett masing-masing naik menjadi 3,5% dan 1,8% per 31 Maret 2016, dari 1,6% dan 0,6% di tahun sebelumnya.