KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Pemerintah resmi memulai pembangunan Moda Rakyat Terpadu (MRT) Jakarta lintas timur – barat fase 1 tahap 1. Dalam pembangunan pengembangan moda transportasi ini, Kementerian Perhubungan bakal bertugas sebagai
executing agency yang bertanggung jawab sebagai regulator dan pengawas dana hibah. Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi mengatakan bahwa ini merupakan konsistensi pemerintah pusat dan Pemprov DKI Jakarta untuk angkutan massal perkotaan.
“Alhamdulillah hari ini Pak Presiden melakukan pencanangan MRT Lin Timur-Barat dari Medan Satria sampai dengan Tomang,” ujarnya melalui siaran pers, Rabu (11/9). Budi menjelaskan bahwa pihaknya telah melakukan pengembangan MRT mulai dari selatan hingga ke Bundaran Hotel Indonesia (HI). Selanjutnya, pemerintah juga bakal meneruskan hingga ke Stasiun Kota.
Baca Juga: Jadwal Terbaru Bus Damri Jakarta ke Lampung September 2024 dan Tarif Resminya Adapun pendanaan, proyek MRT Lin Timur-Barat Fase 1 Tahap 1 menggunakan skema
co-financing Japan International Cooperation Agency (JICA) dan Asian Development Bank (ADB). Rinciannya, 49% pemerintah pusat melalui hibah
(on granting) dan 51% oleh Pemprov DKI Jakarta melalui pinjaman
(on lending). “Pinjaman tahap pertama bersumber dari JICA yang diterima pemerintah pusat, lalu diterushibahkan dan diteruspinjamkan kepada Pemprov DKI Jakarta,” kata Budi. Dalam perencanaannya, jalur dan stasiun MRT Lin Timur-Barat Fase 1 Tahap 1 membentang dari Tomang, Grogol, Roxy, Petojo, Cideng, Thamrin, Kebon Sirih, Kwitang, Senen, Galur, Cempaka Baru, Sumur Batu, Pakulonan Barat, Pakulonan Timur, Perintis, Pulogadung, Penggilingan, Cakung Barat, Pulo Gebang, Ujung Menteng, hingga Medan Satria.
Baca Juga: Cagub Jakarta, Pramono Anung Ingin Bangun MRT hingga Tangerang Selatan “Waktu tempuh yang ditargetkan untuk jalur tersebut adalah 45 menit,” tandasnya. Sebelumnya, Duta Besar (Dubes) Jepang untuk Indonesia Masaki Yasushi mengatakan, MRT adalah simbol kemitraan ekonomi antara Indonesia dan Jepang. Menurut dia, pembangunan MRT lintas timur-barat akan memberikan kontribusi bagi perkembangan Jakarta yang berkelanjutan. "Untuk fase 1 tahap 1 jalur timur-barat dengan bangga saya sampaikan bahwa pemerintah Jepang telah memutuskan untuk memberikan pinjaman senilai 140 miliar yen Jepang atau sekitar Rp 15 triliun, dengan bunga yang sangat rendah," terang Masaki. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Wahyu T.Rahmawati