KONTAN.CO.ID - Banyaknya pencemaran baik udara, air, hingga tanah, menyebabkan lingkungan menjadi tidak sehat bahkan mengancam kesehatan dan eksistensi flora dan fauna. Selama ini kita selalu fokus pada pencemaran pada udara dan air, padahala pencemaran tanah juga tidak kalah serius. Bahan kimia buatan manusia dapat dengan mudah memasuki dan mengubah lingkungan alami tanah, memberikan dampak negatif pada ekosistem dan kesehatan manusia.
- Kehilangan kesuburan tanah
- Keasaman pH tanah tidak seimbang
- Bau busuk
- Kering
- Adanya kandungan logam berat dan sampah anorganik pada tanah
Penyebab dan cara mengatasi pencemaran tanah
Pencemaran tersebut tentu tidak datang dengan sendirinya. Kegiatan manusia memiliki andil yang besar dalam pencemaran tersebut. Beberapa kegiatan yang bisa menyebabkan tanah menjadi tercemar diantaranya: 1. Sisa pestisida dari pertanian dapat meresap ke dalam tanah dan mengancam struktur ekosistem. 2. Limbah deterjen: Pembuangan limbah deterjen langsung ke tanah dapat mengandung bahan kimia berbahaya. 3. Pengikisan lapisan humus yang disebabkan oleh aliran air dan dapat mengurangi kesuburan tanah. 4. Deposit senyawa asam yang disebabkan oleh hujan asam yang menghasilkan senyawa asam yang merusak tanah. Agar keadaan tanah tetap terjaga dan terhindari dari pencemaran, masyarakat perlu melakukan berbagai langkah pencegahan pencemaran. Tonton: AAUI: Potensi Asuransi Perjalanan Masih Tinggi hingga Akhir Tahun Cara yang bisa dilakukan untuk menanggulangi pencemaran tanah diantaranya: 1. Mengelola pemakaian plastik dengan mengurangi pemakaian plastik dan membuangnya dengan benar agar tidak mencemari tanah dan air. 2. Daur ulang sampah untuk mengurangi jumlah sampah plastik, logam, kaca, dan karet yang mencemari tanah. 3. Penanganan limbah deterjen dengan menampungnya dalam bak penampungan untuk proses pengendapan dan penjernihan sebelum dibuang. 4. Pemeliharaan lapisan humus tanah 5. Melakukan metode remediasi on-site, off-site, serta dan bioremediasi. Pengertian dari ketiganya adalah:- Remediasi on-site: Pembersihan di lokasi pencemaran dengan langkah-langkah seperti pembersihan dan venting (injeksi).
- Remediasi off-site: Penggalian tanah tercemar dan membersihkannya di tempat yang aman dengan bantuan instalasi pengolah air limbah.
- Bioremediasi: Menggunakan mikroorganisme seperti jamur dan bakteri untuk mendegradasi zat pencemar menjadi bahan yang kurang beracun.