KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Pamor mata uang kripto semakin menanjak beberapa tahun terakhir. Salah satunya adalah ethereum. Siapa penciptanya? Berdasarkan data coindesk.com, saat ini harga ethereum berada di posisi US$ 3.319,83. Harga ini turun 3,08% dari posisi sehari sebelumnya. Kendati demikian, return year to date mata uang kripto ini mencapai 343,87%. Siapakah pencipta ethereum?
Melansir
CNN, Vitalik Buterin, seorang programmer Rusia-Kanada berusia 27 tahun, menciptakan ethereum pada tahun 2013 ketika ia berusia 19 tahun. Cryptocurrency diluncurkan pada tahun 2015, dan sekarang Buterin menyimpan sekitar 333.500 eter di dompet publiknya. Kalikan itu dengan rekor eter tertinggi di posisi US$ 3.500 pada hari Selasa. Hasilnya lebih dari US$ 1,1 miliar.
Baca Juga: 2 Faktor yang dorong harga Dogecoin tembus rekor tertinggi baru sepanjang masa Buterin mendirikan Bitcoin Magazine, sebuah publikasi yang mencakup bitcoin dan cryptocurrency lainnya, pada tahun 2012. Pada tahun 2014, ia terpilih untuk menjadi bagian dari Thiel Fellowship, program dua tahun yang dibuat oleh miliarder Peter Thiel yang memberikan dana US$ 100.000 kepada kaum muda yang ingin membangun hal-hal baru daripada duduk di ruang kelas. Buterin tidak terlalu aktif di media sosial. Ini cukup mengejutkan untuk pria dengan jumlah pengikut di Twitter mencapai 1,4 juta follower. Sementara itu, melansir
Bloomberg, Buterin memiliki latar belakang pekerjaan di jasa finansial. Dilihat dari karir pekerjaannya, dia merupakan Co-Founder Bitcoin Magazine, Co-Founder Ethereum Foundation, dan General Partner di Fenbushi Capital.
Baca Juga: Marketplace kripto di Indonesia semakin berkembang Harga Ether meningkat lebih dari empat kali lipat pada tahun 2021, melonjak 375%. Cryptocurrency saat ini adalah mata uang digital terbesar kedua berdasarkan nilai pasar, di mana nilainya kurang dari setengah kapitalisasi pasar bitcoin. Berdasarkan CoinMarketCap, nilai total semua ethereum yang beredar sekarang sekitar US$ 403 miliar. Satu eter dihargai US$ 3.482 pada hari Selasa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Barratut Taqiyyah Rafie