Pendaftar pembeli baru di Pameran IFFINA ke-2 tahun ini masih sepi



JAKARTA. Pameran mebel dan kerajinan rotan International Furniture and Craft Fair Indonesia (IFFINA) 2011 ke-2 yang akan berlangsung 11-14 September 2011 masih sepi pembeli baru. Ketua Asosiasi Permebelan dan Kerajinan Indonesia (Asmindo) Ambar Tjahjono bilang, hingga saat ini pembeli baru yang telah mendaftar baru sekitar 600 pihak. "Padahal targetnya kita ingin mendatangkan 1.500 pembeli baru dalam IFFINA ke-2 ini," ujarnya. Meningkatkan jumlah pembeli baru ini sangat penting untuk menyelamatkan industri mebel rotan di dalam negeri. Sebab menurut Ambar, jika tidak ada pengembangan pasar baru, dikhawatirkan industri mebel di dalam negeri akan gulung tikar. "Sejauh ini pembeli baru lebih banyak berasal dari Australia," katanya. Ambar kali ini enggan menyampaikan target transaksi dalam IFFINA ke-2 mendatang. Lantaran, pada pameran IFFINA pertama di 2011 pada Maret lalu realisasi transaksi meleset dari target. Tadinya Asmindo sebagai penyelenggara pameran ini menargetkan transaksi pameran hingga US$ 500 juta. "Nyatanya, realisasinya tidak sebesar itu," ungkap Ambar tanpa mau menyebutkan detil transaksinya.

Ia beralasan, banyak pembeli yang tadinya telah berkomitmen untuk membeli ternyata membatalkan permintaan secara sepihak. "Oleh karena itulah, hitungan yang tadinya mencapai US$ 500 juta ternyata setelah dihitung lagi tidak mencapai angka sebesar itu," ujarnya.

Untuk menghindari hal serupa terjadi kembali, maka pada pameran IFFINA ke-2 mendatang, Asmindo menjalankan sistem pendaftaran terlebih dahulu bagi para pembeli lama maupun baru yang berminat membeli. Agar makin menarik, setiap pembeli asing yang bisa membawa sedikitnya 20 pembeli baru, akan diberi iming-iming penginapan gratis di Hotel Borobudur selama pameran berlangsung. Asmindo telah menyiapkan sebanyak 200 kamar untuk penginapan para pembeli dalam pameran ini.


Rencananya, pameran IFFINA 2011 ke-2 yang mengangkat tema Find a touch of South Asia Style ini akan diikuti oleh 480 peserta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Rizki Caturini