KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Aplikasi yang lain dari biasanya, kerap menarik perhatian publik. Misalnya saja, Peta Netra. Ini adalah sebuah usaha rintisan teknologi yang berfokus pada pengembangan aplikasi navigasi untuk para tunanetra, layanan yang terbilang jarang ditemukan saat ini. Pasalnya, startup jebolan Apple Developer Academy ini telah menjadi solusi bagi penyandang tunanetra di Indonesia.
Co-Founder Peta Netra Yafonia Hutabarat mengatakan, perusahaan rintisan ini terbentuk pada 2021 lalu. Ide saat mendirikan startup ini berawal dari keprihatinan para pendiri terhadap kesulitan yang penyandang tunanetra alami saat beraktivitas di ruang publik.
"Kami prihatin, ketika banyak orang yang dapat bepergian dengan aman dan mudah sehari-harinya, tapi bagi teman-teman tunanetra, itu adalah sesuatu yang mengancam hidupnya," ungkap Yafonia kepada KONTAN, Jumat (22/11).
Baca Juga: AeroPro memetakan peluang dari jasa pemetaan via udara Lantas, bagaimana startup ini memberikan informasi kepada para penyandang tunanetra. Menurut Yafonia, Peta Netra menggunakan teknologi
augmented reality (AR) untuk memberikan informasi visual kepada pengguna melalui perangkat seluler. Informasi ini kemudian diterjemahkan menjadi suara, sehingga pengguna bisa dengan mudah memahami lingkungan sekitar. Yafonia menjelaskan, Peta Netra berperan sebagai pendamping saat para tunanetra bepergian. Misalnya, saat berada di dalam bangunan, aplikasi ini membantu dalam mengeksplor tempat baru yang mereka kunjungi, dan memberikan informasi bila ada halangan di sekitarnya. "Teman-teman tunanetra dapat memilih destinasi pada bangunan tersebut, dan kami akan mendampingi mereka sampai tujuan dengan instruksi kami. Seperti maju sejauh dua meter, belok ke arah jam dua menggunakan
voice over," terangnya. Pelan namun pasti, dengan layanan yang ada, aplikasi Petra Netra mulai banyak penyandang tunanetra gunakan. Yafonia mengungkapkan, saat ini, Peta Netra memiliki 100 pengguna aktif setiap harinya, yang bepergian secara mandiri. Sejauh ini, Petra Netra sudah memetakan beberapa bangunan yang bisa para penyandang tunanetra kunjungi. Seperti di Yayasan Mitra Netra dan Perpustakaan Taman Ismail Marzuki (TIM) Jakarta. Tak hanya itu, aplikasi Petra Netra juga bisa dipakai di luar negeri. Terutama, di Taiwan. Yafonia bilang, pihaknya sudah memetakan Tainan City Government dan Bank Sinopac yang menjadi klien pertama Petra Netra. Dengan keberhasilan tersebut, Petra Netra, Yafonia menyebutkan, berkesempatan untuk bisa mengenalkan produk mereka ke petinggi Apple Inc, Tim Cook.
Ke depan, Yafonia bilang, Peta Netra bakal memetakan lebih banyak tempat yang banyak penyandang tunanetra sambangi. Mulai gedung komunitas, transportasi publik, hingga mal besar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Markus Sumartomjon