KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Fintech peer to peer (P2P) lending 360Kredi membeberkan pemberi dana atau lender saat ini sepenuhnya berasal dari institusi. CEO 360Kredi Kuseryansyah mengatakan saat ini perusahaan belum memiliki lender individu. Kuseryansyah merinci sejauh ini lender institusi yang menyalurkan pendanaan di 360kredi berasal dari super lender dan perbankan.
"Super lender dan perbankan sekarang porsinya sekitar 50%-50%," ucapnya saat ditemui di kawasan Jakarta Selatan, Selasa (12/11).
Baca Juga: OJK: Fintech Lending Harus Jelas Menyampaikan Informasi Dalam Iklan Tak hanya dalam negeri, Kuseryansyah menerangkan terdapat juga lender institusi dari luar negeri yang menyalurkan pendanaan di 360Kredi. Dia pun memperkirakan lender institusi luar negeri dan dalam negeri, khususnya perbankan, masih akan melirik industri fintech lending ke depannya. Kuseryansyah menyebut salah satu penyebabnya karena didukung financing gap yang masih tinggi. Hal itu diungkapkan riset Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) dan EY Parthenon yang memproyeksikan peningkatan financing gap hingga Rp 2.400 triliun pada 2026. "Oleh karena itu, kami juga terus berkomunikasi dan menjajaki kerja sama lebih besar dengan perbankan nasional," ujarnya.
Baca Juga: Nama Pinjol Kerap Dipandang Negatif, Mau Diubah Jadi Pindar? Selain itu, Kuseryansyah menerangkan fintech lending juga makin kuat dalam melakukan profiling customer saat ini. Dengan demikian, hal itu dapat mendorong perbankan makin percaya diri untuk masuk bekerja sama dengan fintech lending di Indonesia.
Berdasarkan situs resmi perusahaan, total akumulasi pinjaman sepanjang tahun berjalan mencapai Rp 1,43 triliun. Adapun TKB90 tercatat sebesar 99,01%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Khomarul Hidayat