KONTAN.CO.ID - JAKARTA. EVP Sekretaris Perusahaan, PT Hutama Karya (Persero), Tjahjo Purnomo mengatakan, Hutama Karya pada dasarnya siap untuk menawarkan sejumlah ruas Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) yang dikelola kepada Indonesia Investment Authority (INA). Skema yang ditawarkan dalam bentuk divestasi atau pengalihan konsesi untuk jangka waktu tertentu. Dana yang diperoleh nantinya akan digunakan untuk membangun ruas tol baru di Sumatera. “Meski demikian, hingga saat ini, perusahaan masih dalam proses penjajakan dengan INA untuk recylling aset konsesi yang dikelola oleh HK termasuk dengan ruas-ruas mana saja yang akan ditawarkan,” kata Tjahjo kepada Kontan, Rabu (4/8).
Lebih lanjut Tjahjo mengatakan, hingga saat ini, Hutama Karya telah membangun Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) sepanjang kurang lebih 1.065 Km dengan 534 Km ruas konstruksi dan 531 ruas operasi. Adapun ruas yang telah beroperasi secara penuh yakni Tol Bakauheni – Terbanggi Besar (141 Km), Tol Terbanggi Besar – Pematang Panggang – Kayu Agung (189 Km), Tol Palembang – Indralaya (22 Km), Tol Medan Binjai (17 Km), Tol Pekanbaru – Dumai (132 Km), Tol Sigli – Banda Aceh seksi 3 Jantho – Indrapuri (16 Km) dan seksi 4 Indrapuri – Blang Bintang (14 Km). Selain itu, Hutama Karya tengah menggarap konstruksi di 8 (delapan) ruas JTTS tahap I. Diantaranya Tol Sigli – Banda Aceh seksi 1,2,5 dan 6 (45 Km), Tol Pekanbaru – Pangkalan (64 km), Tol Padang – Sicincin (36 Km), Tol Bengkulu – Taba Penanjung (18 Km), Tol Sp. Indralaya – Muara Enim (119 Km), Tol Binjai – Langsa seksi Binjai – Pangkalan Brandan (58 Km), Tol Kuala Tanjung – Tebing Tinggi – Parapat (143 Km), dan Tol Kisaran – Indrapura (48 Km).
Baca Juga: Kementerian PUPR pastikan pelaksanaan proyek jalan tol terus dilanjutkan “Sebagai BUMN yang diamanahkan oleh Pemerintah Indonesia untuk membangun Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS), Hutama Karya saat ini masih fokus dalam penyelesaian beberapa ruas JTTS Tahap I. Diharapkan pada tahun 2023 nanti, kami akan mengoperasikan sepanjang 1.100 km total Panjang tol dan perusahaan sepenuhnya mengikuti kebijakan pemerintah selaku regulator dalam penyelesaian keseluruhan pembangunan JTTS,” tutur Tjahjo.
Dalam pemberitaan Kontan sebelumnya, Indonesia Investment Authority (INA) berhasil menggaet tiga entitas global berinvestasi di jalan tol. Ketiga entitas tersebut terdiri dari Caisse de dépôtet placement du Québec (CDPQ), APG Asset Management (APG), dan anak usaha Abu Dhabi Investment Authority (ADIA). Platform pertama INA ini berupa konsorsium toll platform dengan dana investasi US$ 3,75 miliar atau setara Rp 54 triliun. Ridha D.M. Wirakusumah
Chief Executive Officer (CEO) Indonesia Investment Authority kepada KONTAN mengatakan, saat ini konsorsium tersebut sedang melakukan
due diligence (uji kelayakan) dan bernegosiasi dengan para pemilik jalan tol. "Ada yang berminat menjual sebagian kecil, separuh atau bahkan seluruh sahamnya di berbagai ruas tol yang mereka miliki," tulis Ridha lewat pesan singkat kepada KONTAN, Rabu (21/7) malam.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Handoyo .