JAKARTA. Kucuran dana untuk proyek kereta cepat Jakarta-Bandung dari China Development Bank (CDB) tidak kunjung turun. PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) terus berupaya untuk melakukan negosiasi agar pendanaan segera cair. Direktur Utama KCIC Hanggoro Budi Wiryawan mengatakan, salah satu kendala yang dihadapi dalam mencari pinjaman pendanaan asing adalah tidak ada jaminan dari pemerintah. "Proses ini memang panjang, jadi kalau bicara swasta mau minta pinjaman ke pembiayaan asing proses panjang, apalagi tidak ada jaminan pemerintah," kata Hanggoro, Kamis (10/11). Struktur pembiayaan proyek kereta cepat ini terdiri terbagi dalam dua skema. Mayoritas atau 75% berasal dari pinjaman luar negeri yakni CDB, sedangkan sisanya 25% berasal dari modal yang dimiliki oleh konsorsium perusahaan. Proyek ini diperkirakan akan memakan biaya sampai US$ 5,13 miliar.
Pendanaan kereta cepat Jakarta-Bandung kering
JAKARTA. Kucuran dana untuk proyek kereta cepat Jakarta-Bandung dari China Development Bank (CDB) tidak kunjung turun. PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) terus berupaya untuk melakukan negosiasi agar pendanaan segera cair. Direktur Utama KCIC Hanggoro Budi Wiryawan mengatakan, salah satu kendala yang dihadapi dalam mencari pinjaman pendanaan asing adalah tidak ada jaminan dari pemerintah. "Proses ini memang panjang, jadi kalau bicara swasta mau minta pinjaman ke pembiayaan asing proses panjang, apalagi tidak ada jaminan pemerintah," kata Hanggoro, Kamis (10/11). Struktur pembiayaan proyek kereta cepat ini terdiri terbagi dalam dua skema. Mayoritas atau 75% berasal dari pinjaman luar negeri yakni CDB, sedangkan sisanya 25% berasal dari modal yang dimiliki oleh konsorsium perusahaan. Proyek ini diperkirakan akan memakan biaya sampai US$ 5,13 miliar.