KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) angkat bicara menanggapi tren meningkatkan jumlah pemberi dana atau lender asing yang masuk ke industri fintech peer to peer (P2P) di Tanah Air. Ini terjadi karena kondisi Indonesia yang lebih baik dibanding negara lain di Asia. Ketua Umum AFPI Entjik Djafar mengatakan kondisi Indonesia yang masih bagus dibandingkan negara lain menyebabkan lender asing mulai mengalihkan pendanaan ke fintech lending Indonesia. Meski begitu, ia mengakui penyaluran pendanaan dari lender asing ini masih terkendala beberapa permasalahan yang masih menghantui. "Lender masih khawatir adanya beberapa masalah di industri fintech lending, antara lain pinjaman online (pinjol) ilegal, kelompok gagal bayar (galbay), hingga isu dari Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) (soal kartel bunga)," ungkapnya kepada Kontan, Jumat (25/7/2025).
Pendanaan Lender Asing di Fintech Lending Meningkat, APFI Beberkan Penyebabnya
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) angkat bicara menanggapi tren meningkatkan jumlah pemberi dana atau lender asing yang masuk ke industri fintech peer to peer (P2P) di Tanah Air. Ini terjadi karena kondisi Indonesia yang lebih baik dibanding negara lain di Asia. Ketua Umum AFPI Entjik Djafar mengatakan kondisi Indonesia yang masih bagus dibandingkan negara lain menyebabkan lender asing mulai mengalihkan pendanaan ke fintech lending Indonesia. Meski begitu, ia mengakui penyaluran pendanaan dari lender asing ini masih terkendala beberapa permasalahan yang masih menghantui. "Lender masih khawatir adanya beberapa masalah di industri fintech lending, antara lain pinjaman online (pinjol) ilegal, kelompok gagal bayar (galbay), hingga isu dari Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) (soal kartel bunga)," ungkapnya kepada Kontan, Jumat (25/7/2025).
TAG: