Pendanaan proyek Trans Sumatra belum tuntas



JAKARTA. PT Hutama Karya sedang mencari alternatif pendanaan untuk menuntaskan proyek sejumlah ruas jalan tol Trans Sumatera. Memang, perusahaan tersebut mendapat suntikan dana dari pemerintah di dua ruas pertama proyek jalan tol Medan-Binjai dan Palembang-Indralaya. Namun perusahaan ini belum mendapatkan pendanaan di ruas lain.

Sejak awal pemerintah meminta perusahaan konstruksi pelat merah ini untuk mempersiapkan skenario pengerjaan proyek tanpa mengandalkan dana penyertaan modal negara (PMN). "Kami tengah mengkaji alternatif pendanaannya," ucap Putut Ariwibowo, Direktur PT Hutama Karya kepada KONTAN, Senin (15/2).

Menurut Putut, bila mengandalkan pinjaman dari pihak perbankan, tentu tidak cukup untuk membiayai mega proyek ini. Sebab, nilai ekuitas Hutama Karya tidak mencukupi untuk mencari pendanaan lebih besar.


Alternatif lainnya menggandeng perusahaan pelat merah yakni PT Sarana Multi Infrastruktur. Ia berharap, perusahaan pembiayaan ini bisa memberikan solusi pendanaan untuk dua ruas jalan tol sisanya yaitu ruas Bakauheni-Terbanggi Besar dan ruas Pekanbaru–Kandis–Dumai.

Emma Sri Martini, Direktur Utama PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) menyatakan, saat ini SMI tengah berusaha mencari struktur pendanaan yang tepat untuk merespon permintaan Hutama Karya. Lantaran kurang, SMI akan mencari sumber dana dari pihak lain. 

Asal tahu saja,  Hutama Karya, sudah menunjuk SMI sebagai pemimpin pencari dana atau mandated lead arranger atas ruas Bakauheni-Terbanggi Besar.

Meski saat ini nilai ekuitas pihaknya tidak mungkin mencari pinjaman langsung tetapi menurut Emma masih optimistis untuk mendapatkan pinjaman sindikasi perbankan. Namun, belum bersedia membeberkan perbankan mana saja yang akan digandeng oleh Sarana Multi Infrastruktur. "Kami juga sedang mengeksplorasi untuk dikombinasikan dengan instrumen reksadana penyertaan terbatas (RDPT)," tandasnya.

Optimistis bisa kelar

Putut menyatakan, sampai akhir tahun 2016, Hutama Karya bisa mengoperasikan salah satu bagian dari jalan tol Medan–Binjai. Sejauh ini, proyek sepanjang 24,48 km ini masih terganjal oleh pembebasan lahan proyek. 

Begitu juga dengan ruas jalan tol Palembang–Indralaya. Saat ini Hutama Karya sudah  membuka lahan sepanjang  12  km dari total panjang tol yang mencapai 17 km. Perusahaan konstruksi plat merah tersebut menargetkan membuka satu pintu tol tahun ini. "Saat ini tinggal penggantian tanah saja," katanya.

Putut juga optimistis Hutama Karya mampu menuntaskan ruas jalan tol Bakauheni-Terbanggi Besar sebelum tahun 2018, kendati sumber pendanaannya belum tuntas. Maklum, ruas jalan tol menjadi salah satu infrastruktur pendukung perhelatan Asian Games 2018. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dikky Setiawan