Pendapat analis terbelah untuk IHSG sesi II



JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang di awal perdagangan bursa melaju, akhirnya ditutup melemah di zona merah. Pada penutupan sesi I perdagangan hari ini (4/6), IHSG terpangkas 0,38% ke Rp 4.952,39.Dimas Adrianto, analis Asjaya Indosurya Securities memperkirakan, IHSG masih akan meneruskan pelemahan. "IHSG sesi II diperkirakan masih akan melemah selama belum ada kepastian akan pengumuman kenaikan harga BBM oleh pemerintah," kata Dimas, Selasa (4/6).Seperti yang diketahui, data neraca perdagangan Indonesia defisit mendekati rekornya. Ini akibat kenaikan impor, yang salah satu komponennya adalah BBM. Maka, kata Dimas, selama subsidi untuk BBM belum dikurangi maka nilai tukar rupiah akan tetap melemah.Selain itu, siang tadi Bank Sentral Australia memutuskan untuk tidak mengubah kebijakan bunga yang rendah. Malam nanti Amerika Serikat (AS) juga akan merilis data neraca perdagangan yang cukup dinanti oleh para investor.Dimas memperkirakan, IHSG akan bergerak pada rentang support 4.890 dan resisten 5.035. Beberapa saham yang dapat dicermati pada siang ini menurutnya antara lain META, GWSA, TBIG, BISI, ISSP dan juga RANC.Berbeda, analis Milenium Danatama Asset Management Desmon Silitonga mengatakan, IHSG sesi II akan diuji oleh melambatnya kinerja ekonomi Amerika Serikat. Kemarin, AS mengumumkan penurunan indeks sektor manufatur. Namun menurut Desmon, investor melihat kondisi itu mendukung stimulus Fed terus dikucurkan. Karenanya, ini akan menjadi faktor pendorong IHSG rebound."Untuk sesi II, potensi IHSG masih bisa rebound dari sesi I tadi. Faktor pendorongnya adalah sentimen positif dari bursa Amerika Serikat tadi malam," ungkap Desmon.

Desmon memperkirakan IHSG akan bergerak antara 4.940- 5.005. Sementara untuk saham-saham yang bisa dicermati, Desmon merekomendasikan saham BSDE, TOTL, KLBF, UNVR, BMRI dan juga WIKA.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: