Pendapat Bank Dunia soal Ekonomi Indonesia di Situasi Sulit, Positif atau Negatif?



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Dunia memberikan penilaian yang positif atas perkembangan ekonomi Indonesia saat ini. Menurut Bank Dunia, di antara negara-negara yang sekarang sedang menghadapi situasi yang serba sulit, Indonesia relatif bisa menjaga stabilitas perekonomian dengan menjaga tingkat pertumbuhan ekonomi pada level sekitar 5%.

Hal tersebut diungkapkan oleh Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa. 

“Mudah-mudahan bisa mencapai di atas 5% pada tahun ini dan kita sudah buktikan pada setidak-tidaknya semester pertama ini (pertumbuhan ekonomi Indonesia) mungkin mendekati di atas 5,1%,” imbuhnya seperti yang dilansir dari laman Setkab.go.id.


Dia menambahkan, Bank Bank Dunia juga menyarankan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia dari sumber-sumber lain, misalnya dari ekspor. Terkait ekspor, Bank Dunia menilai perlu sebuah reformasi struktural yang dapat menekan tarif.

“Jadi tariff barrier itu kalau bisa dikurangi dan dengan demikian Indonesia punya sumber pertumbuhan yang lain selain investasi yang sekarang sudah dilakukan,” ucap Suharso.

Baca Juga: Pasar Obligasi Asia Tersengat Melesunya Ekonomi AS

Bank Dunia juga menyatakan komitmennya untuk mendukung Indonesia dalam hal keamanan pangan dan transisi energi, termasuk memuji Indonesia yang telah menyiapkan peta jalan untuk ekonomi hijau ke depan.

“Sudah dilakukan secara bertahap dan kemudian juga telah menyatakan komitmen Bank Dunia mendukung pembiayaan di energi, blue economy, food security, mangrove, dan climate change, kira-kira sekitar US$ 1,6 miliar,” tandasnya.

Informasi saja, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menerima delegasi Bank Dunia di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (14/07/2022). 

Baca Juga: Stagflasi Serius Ancam Ekonomi Dunia, Ini Dampaknya Jika Terjadi di Indonesia

Delegasi yang hadir yakni Axel van Trotsenburg selaku Managing Director of Operations, Manuela V. Ferro selaku Regional Vice President East Asia and Pacific, serta Satu Kahkonen selaku Country Director Indonesia and Timor-Leste.

Selain Suharso Monoarfa, Turut pula mendampingi Presiden dalam pertemuan tersebut yaitu Sekretaris Kabinet Pramono Anung. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie