Pendapatan 4 BUMN akan melonjak pasca PMN



Jakarta. Empat badan usaha milik negara (BUMN) akan mendapatkan suntikan dana segar melalui penyertaan modal negara / PMN . Dalam persetujuan penerbitan saham baru (rights issue) empat BUMN, Menteri Keuangan Sri Mulyani memproyeksikan kinerja empat perusahaan pelat merah itu bakal melonjak pasca PMN .

Empat BUMN tersebut di antaranya PT Wijaya Karya Tbk ( WIKA ) yang akan menerima alokasi PMN Rp 4 triliun, PT Pembangunan Perumahan Tbk (PTPP) Rp 2,25 triliun, PT Krakatau Stell Tbk ( KRAS ) Rp 1,5 triliun, dan PT Jasa Marga Tbk ( JSMR ) Rp 1,25 triliun.

Dengan dana PMN, menurut paparan Sri Mulyani, WIKA akan memperoleh pendapatan sebesar Rp 27,1 triliun pada tahun ini dibandingkan 2015 lalu sebesar Rp 17.1 triliun. Tanpa PMN, pendapatan WIKA 2016 diperkirakan hanya naik ke angka Rp 25,01 triliun. Di 2020, pendapatan WIKA diperkirakan sebesar Rp 59 triliun dengan PMN dan Rp 35,9 tanpa PMN


Laba bersih WIKA pun diperkirakan akan meningkat pada 2016 ini ke angka Rp 907 miliar dari 2015 sebesar Rp 626 miliar. Tanpa PMN, laba bersih WIKA diperkirakan hanya Rp 742 miliar. Di 2020, dengan PMN laba bersih WIKA diperkirakan akan sebesar Rp 2,529 miliar dan tanpa PMN Rp 1,353 miliar.

BUMN lainnya, JSMR diperkirakan akan naik pendapatannya pada tahun dari Rp 7,6 triliun pada 2015 menjadi Rp 8,75 triliun dengan atau tanpa PMN. Namun, laba bersih diperkirakan akan turun dari 2015 sebesar Rp 1,46 triliun menjadi Rp 1,53 triliun.

Meski begitu, pada 2020 diprediksikan pendapatan JSMR akan sebesar Rp 1,3 triliun dengan PMN dan Rp 838 miliar tanpa PMN. Laba bersihnya juga akan menyentuh angka Rp 2,5 miliar dengan PMN sementara tanpa PMN akan Rp 1,3 miliar.

Adapun KRAS diperkirakan akan memperoleh pendapatan naik dari 2015 sebesar US$ 1,3 miliar menjadi US$ 1,6 miliar pada 2016 dengan atau tanpa PMN,. Laba bersih KRAS juga diperkirakan akan naik yang tadinya minus US$ 320 juta menjadi US$ 51 juta pada 2016 dengan atau tanpa PMN.

Dengan PMN, pada 2020 nanti pendapatan KRAS diperkirakan naik menjadi US$ 3,646 juta dibandingkan bila tanpa PMN sebesar US$ 2,837 juta. Laba bersih KRAS juga diperkirakan naik menjadi US$ 459 juta dengan PMN dan US$ 261 juta tanpa PMN

Selain itu, pendapatan PTPP pada 2015 Rp 14.2 triliun akan menjadi Rp 21.13 triliun dengan PMN dan Rp 20.181 triliun tanpa PMN pada 2016. Sementara laba bersih 2015 sebesar Rp 846 miliar akan menjadi Rp 1.150 miliar dengan PMN dan Rp 1.045 miliar tanpa PMN.

Pada 2020, diperkirakan pendapatan akan akan mencapai Rp 54,998 triliun dengan PMN dan Rp 34,998 triliun tanpa PMN. Laba bersihnya pada 2020 nanti akan menyentuh angka Rp 4,118 triliun dengan PMN dan Rp 2,684 triliun tanpa PMN.

Target pencairan PMN untuk empat BUMN Tbk tersebut di antaranya WIKA 17 pada Oktober 2016 dengan dimulainya HMETD 19 Oktober 2016, KRAS 31 Oktober 2016 dengan dimulainya HMETD 2 November 2016, JSMR 14 November 2016 dengan dimulainya HMETD 16 November 2016, dan PTPP 28 November 2016 dimulainya HMETD 30 November 2016

“Perkiraan waktu pencairan tersebut telah mempertimbangkan waktu dan ketentuan protokol pasar modal yang sangat ketat,” kata Menteri Keuangan Sri Mulyani di Gedung Komisi VI DPR RI, Rabu (24/8).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Adi Wikanto