Pendapatan Adhi Commuter (ADCP) Turun 31,67%, Begini Prospek Kinerjanya



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Adhi Commuter Properti Tbk (ADCP) mencatatkan pendapatan sebesar Rp 210,44 miliar pada semester I 2023. Pendapatan ADCP ini turun 31,67% dari semester I 2022 yang sebesar Rp 307,98 miliar.

Laba bersih periode berjalan ADCP di semester I 2023 sebesar Rp 20,7 miliar. Laba Adhi Commuter pun merosot 44,8% dari semester I 2022 sebesar Rp 37,5 miliar.

Investment Analyst Infovesta Kapital Advisori Fajar Dwi Alfian mengatakan, penurunan tersebut tercermin dari penjualan properti emiten terkait yang masih mengalami kontraksi.


“Hal itu juga seiring dengan sektor properti yang masih belum bergairah, terutama segmen residensial,” kata Fajar kepada Kontan.co.id, Selasa (1/8).

Baca Juga: Semester I/2023, Pendapatan Adhi Commuter Properti (ADCP) Turun 31,67%

Meskipun tidak memberikan rekomendasi untuk ADCP, namun Fajar melihat, prospek kinerja ADCP berpotensi mengalami kenaikan, meskipun di tengah ketidakpastian tahun politik.

Rangkaian tahun politik yang akan memasuki masa kampanye di semester II 2023. Secara historis, emiten-emiten properti mengalami kenaikan menjelang pemilu.

“Dampak suku bunga tentu terasa bagi konsumen dri emiten terkait, apalagi Bank Indonesia (BI) belum akan menurunkan suku bunga acuan,” tutur dia.

Baca Juga: Kinerja Adhi Commuter (ADCP) Tertekan Penurunan Pendapatan Sektor Properti

Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas, Muhammad Nafan Aji Gusta Utama melihat, sentimen negatif yang mempengaruhi kinerja ADCP di semester I 2023 adalah tingkat marketing sales yang kurang optimal.

“Kebijakan suku bunga Bank Indonesia (BI) yang membuat kredit kepemilikan apartemen (KPA) mengalami kenaikan,” kata Nafan kepada Kontan.co.id, Selasa (1/8).

Di sisi lain, sentimen positif pendukung kinerja ADCP di semester I 2023 adalah perekonomian Indonesia yang masih stabil di tahun ini.  Namun, Nafan juga belum memberikan rekomendasi untuk ADCP.

“Dengan stabilitas perekonomian, kenaikan suku bunga BI bisa ditahan. Hal itu bisa jadi harapan juga untuk kinerja emiten dan meningkatkan marketing sales,” tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati