Pendapatan Adhi Karya (ADHI) semester I 2019 turun, tapi laba tumbuh walau tipis



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Adhi Karya Tbk (ADHI, anggota indeks Kompas100)  mencatat penurunan pendapatan 10,69% menjadi Rp 5,43 triliun di semester I 2019. Pada semester satu tahun lalu, ADHI memperoleh pendapatan sebesar Rp 6,08 triliun. Walau pendapatan turun, laba bersih ADHI masih bisa tumbuh meskipun tipis.

Dalam laporan keuangan yang dipublikasikan, Selasa (30/7), penurunan pendapatan terjadi karena pendapatan ADHI dari jasa konstruksi menyusut 15,57% yoy, dari Rp 5,01 triliun menjadi Rp 4,23 triliun. Seperti diketahui, jasa konstruksi merupakan lumbung terbesar pendapatan ADHI.

Selain itu, pendapatan dari EPC juga turun hingga 49,03% yoy menjadi Rp 239,06 miliar. Hal ini disebabkan oleh beberapa proyek dari pihak ketiga yang sudah tidak tercatat menerima pendapatan.


Baca Juga: Terdepak dari indeks LQ45, ini kata analis soal prospek saham ADHI, ELSA dan WSBP

Meskipun pendapatan emiten konstruksi ini turun, ADHI masih mencatatkan pertumbuhan laba yang dapat diatribusikan ke entitas induk sebesar 1,08% menjadi Rp 215 miliar. Laba tersebut ditopang penurunan beban pokok penjualan dan pendapatan yang mencapai 11,43% yoy dari Rp 5,16 triliun menjadi Rp 4,57 triliun.

Penurunan beban terbesar terjadi pada beban tenaga kerja dari Rp 670,21 miliar menjadi Rp 336,32 miliar atau menciut 49,81% yoy. Selain itu, beban bahan baku juga tercatat turun 38,12% yoy menjadi Rp 1,12 triliun.

Baca Juga: Beberapa emiten didepak dari indeks LQ45, begini penjelasan dan rekomendasi analis

Di sisi lain, jumlah liabilitas ADHI tercatat sebesar Rp 25,01 triliun. Jumlah tersebut meningkat 4,95% sejak awal tahun ini. Terdiri dari liabilitas jangka pendek sebesar Rp 19,36 triliun dan liabilitas jangka panjang senilai Rp 5,65 triliun.

Kenaikan liabilitas jangka pendek terutama karena utang obligasi yang naik hingga 200,06% sejak awal tahun menjadi Rp 749,91 miliar. Sementara liabilitas jangka panjang meningkat karena naiknya utang obligasi jangka panjang sebesar 98,71% sejak awal tahun menjadi Rp 4,02 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat