KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Agung Podomoro Land Tbk (
APLN) pendapatan sebesar Rp 3,92 triliun pada kuartal III-2023. Pendapatan APLN tersebut turun 47,0% dibandingkan periode sama tahun 2022 yang sebesar Rp 7,39 triliun. Penjualan dan pendapatan usaha APLN tersebut termasuk penjualan Neo Soho Mall sebesar Rp 1,30 triliun di bulan September 2023. Sementara penjualan Central Park Mall pada bulan September tahun 2022 menghasilkan pendapatan senilai Rp 4,08 triliun. Corporate Secretary APLN Justini Omas mengatakan, kinerja Agung Podomoro pada tahun ini menghadapi berbagai tantangan, termasuk pertumbuhan industri properti yang belum sesuai harapan.
Baca Juga: Agung Podomoro Land (APLN) Serius Garap Proyek TOD, Berikut Daftarnya "Itu sebabnya, penjualan Neo Soho Mall menjadi keputusan penting yang dilakukan oleh APLN dalam upaya memperkuat likuiditas, terutama digunakan untuk membayar sebagian pinjaman," kata Justini dalam keterangan resmi yang diterima Kontan.co.id, Sabtu (28/10). Ia menjelaskan, penjualan sektor properti masih sangat dinamis, penuh tantangan, terutama akibat daya beli konsumen yang belum kuat. Hal tersebut berdampak pada pendapatan perusahaan dari penjualan proyek-proyek properti yang turun pada periode ini.
Hingga kuartal III-2023,
marketing sales APLN tercatat sebesar Rp 933 miliar, turun 41% dibandingkan periode yang sama tahun 2022 sebesar Rp 1,58 triliun. Penjualan yang menurun ini berdampak pada laba kotor perusahaan pada periode ini terpangkas 62,9% menjadi sebesar Rp 1,63 triliun dibandingkan Rp 4,39 triliun untuk periode yang sama tahun sebelumnya. Sementara laba komprehensif APLN terpangkas 47,5% menjadi sebesar Rp 1,35 triliun dari Rp 2,57 triliun di dalam periode yang sama tahun 2022.
Baca Juga: Ini 6 Proyek Properti Berbasis TOD Milik Agung Podomoro Land (APLN) Berbeda dengan tahun sebelumnya, laba komprehensif dalam periode sembilan bulan tahun 2023 ini sebagian besar berasal dari tender offer obligasi Dolar Amerika yang menghasilkan pendapatan non tunai senilai Rp 1,01 triliun. Namun demikian, kata Justini, masih memiliki obligasi Dolar Amerika sebesar US$ 131,96 juta atau sekitar Rp 2,05 triliun yang akan jatuh tempo pada Juni 2024. Ia menerangkan, untuk menjaga kelangsungan bisnis perusahaan, APLN akan terus mempercepat pembangunan proyek-proyek properti yang selama ini menjadi sumber utama pendapatan perusahaan. Di antaranya adalah proyek Kota Podomoro Tenjo, Bukit Podomoro Jakarta, Podomoro Park Bandung, Parkland Podomoro Karawang, serta Borneo Bay City di Balikpapan yang merupakan kota penyangga Ibu Kota Nusantara (IKN).
Baca Juga: Sedang Jadi Tren, Kenaikan Harga Hunian TOD Bisa Lebih Tinggi 3%-5% Dengan telah terjualnya Central Park Mall dan Neo Soho Mall, APLN berusaha mengoptimalkan pendapatan dari bisnis perhotelan dan pusat perbelanjaan lainnya yang tetap tumbuh positif. Melalui dua segmen bisnis tersebut, pendapatan berulang APLN dalam periode sembilan bulan tahun 2023 ini mencapai Rp 1,07 triliun, hampir sama dengan periode sama tahun lalu. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Noverius Laoli