Pendapatan Agung Podomoro tahun lalu tumbuh 8%



JAKARTA. Tekanan sektor properti berdampak pada kinerja PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) di tahun 2014. Pendapatan Agung Podomoro di tahun lalu hanya tumbuh 8,1% menjadi Rp 5,29 triliun dari tahun sebelumnya Rp 4,9 triliun. Sementara laba bersih perseroan Rp 854,9 miliar, hanya tumbuh tipis dari tahun sebelumnya Rp 851,4 miliar.

Meski demikian, APLN terus menggenjot pendapatan berulang. Justini Omas, Sekretaris Perusahaan APLN dalam rilis, Minggu (29/3) menjelaskan, pendapatan berulang APLN mencapai Rp 1,37 miliar atau tumbuh 37% dibanding tahun sebelumnya Rp 1 miliar. Selanjutnya laba kotor meningkat 12,7% menjadi Rp 2,6 miliar. "Marjin laba kotor juga meningkat menjadi 50,1% pada tahun 2014 dari 48,0% pada periode yang sama tahun lalu," ujarnya.

Untuk tahun ini, APLN masih memasang target konservatif dengan pertumbuhan pendapatan maksimal 10%. Kebijakan loan to value (LTV) serta naiknya bunga Kredit Pemilikan Rumah (KPR) masih menjadi tantangan untuk sektor properti tahun ini. Pasalnya, 15%-20% pembeli apartemen APLN menggunakan KPR. Sedangkan pengguna KPR untuk proyek residensial mencapai 40%-50%.


Tahun ini APLN telah menyiapkan anggaran belanja modal alias capex sebesar Rp 6 triliun yang berasal dari kas internal, pinjaman bank, dan penerbitan obligasi. Anggaran tersebut untuk memuluskan rencana APLN yang akan mengembangkan beberapa proyek. Di antaranya, Pakubuwono Springs, Soho Pancoran, Metropark, proyek perumahan di Bandung, serta superblok di Balikpapan dan Medan. APLN juga akan mereklamasi pantai utara Jakarta seluas 160 hektare (ha) untuk dikembangkan menjadi proyek perumahan dan komersial.

Untuk proyek reklamasi, APLN telah menunjuk kontraktor reklamasi joint operation PT Boskalis dan Van Oord. Keduanya akan merancang dan membangun pulau buatan dengan pekerjaan pengerukan dan pembuatan lahan Pluit City di pantai utara Jakarta. Nilai kontrak pengerukan dan pembuatan lahan pluit City ini mencapai Rp 4,9 triliun. Perseroan menargetkan proyek ini selesai tahun 2018.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia