Pendapatan Astra International (ASII) susut 4% jadi Rp 51,7 triliun di kuartal I-2021



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Astra International Tbk (ASII) mencetak pendapatan bersih konsolidasian sebesar Rp 51,7 triliun sepanjang pada kuartal pertama tahun 2021. Nilai ini menurun 4% dibandingkan dengan kuartal pertama tahun lalu. Sejalan dengan itu, laba bersih ASII juga menyusut 22% menjadi Rp 3,7 triliun di kuartal pertama tahun ini.

Penurunan kinerja pada kuartal pertama 2021 disebabkan kontribusi yang lebih rendah dari hampir semua segmen bisnis. Laba bersih dari divisi bisnis otomotif menyumbang Rp 1,43 triliun atau turun 26% dari periode yang sama tahun lalu.

Selanjutnya, laba bersih dari bisnis alat berat, pertambangan, konstruksi, dan energi berkontribusi Rp 1,09 triliun atau meningkat 3%. “Laba bersih grup dari divisi alat berat, pertambangan, konstruksi dan energi meningkat 3% disebabkan oleh peningkatan penjualan alat berat Komatsu serta harga emas dan batubara yang lebih tinggi, yang sebagian terpengaruh oleh volume kontrak penambangan yang lebih rendah akibat kondisi cuaca yang kurang mendukung pada kuartal pertama tahun 2021,” ungkap manajemen ASII dalam siaran pers, Rabu (21/4).


Kemudian, laba bersih dari divisi jasa keuangan sebesar Rp 985 miliar atau 30% lebih rendah dari kuartal I-2020. Divisi agribisnis menyumbang laba bersih Rp 129 miliar atau turun 56% dari periode kuartal pertama tahun lalu. Laba dari divisi infrastruktur dan logistik menyumbang Rp 42 miliar atau turun 42%, dan laba dari divisi properti berkontribusi Rp 49 miliar atau naik 23% dari kuartal pertama tahun lalu.

Baca Juga: Penjualan moncer, United Tractors (UNTR) buka opsi kerek target penjualan alat berat

Djony Bunarto Tjondro Presiden Direktur ASII menjelaskan, pendapatan dan laba bersih grup Astra pada kuartal pertama tahun 2021 lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun lalu, mengingat tahun lalu pandemi baru mulai memengaruhi ekonomi Indonesia dan kinerja bisnis secara substansial pada bulan Maret 2020. “Walaupun kinerja usaha Grup perlahan membaik pada beberapa bulan terakhir, prospek kinerja tahun ini masih dibayangi oleh ketidakpastian akibat dampak dari pandemi yang masih berlanjut,” terang Djony.

Nilai aset bersih per saham ASII pada 31 Maret 2021 sebesar Rp 3.971, meningkat 3% dibandingkan posisi pada 31 Desember 2020. Sementara itu kas bersih (tidak termasuk anak perusahaan jasa keuangan grup) mencapai Rp 15,9 triliun pada 31 Maret 2021, dibandingkan Rp 7,3 triliun pada akhir tahun 2020.

Baca Juga: Ada diskon PPnBM, penjualan wholesale mobil Grup Astra di bulan lalu melaju

Arus kas yang lebih tinggi pada kuartal pertama tahun 2021 disebabkan oleh kinerja bisnis yang membaik, serta belanja modal dan modal kerja yang lebih rendah. Jika volume bisnis terus membaik hingga akhir tahun, belanja modal dan modal kerja kemungkinan akan meningkat.

Adapun utang bersih anak perusahaan jasa keuangan Grup meningkat dari Rp 39,2 triliun pada akhir tahun 2020 menjadi Rp 40,3 triliun pada 31 Maret 2021.

Baca Juga: Begini rekomendasi saham-saham big caps yang banyak dilepas investor asing

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati