Pendapatan Bayu Buana (BAYU) menyusut di kuartal I-2021, pandemi jadi biangnya



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pendapatan PT Bayu Buana Tbk (BAYU) pada kuartal I-2021 menyusut 80,83% menjadi Rp 68,75 mililar dibanding periode sama tahun 2020 sebesar Rp 358,74 miliar. Penurunan pendapatan ini karena akibat dari pandemi Covid-19.

Direktur Utama BAYU Agustinus Pake Seko mengamini penurunan pendapatan akibat efek pandemi Covid-19, bukan karena BAYU kehilangan nilai (value) di hadapan pembeli (customer). “Begitu pandemi Covid-19 berakhir, kami yakin kinerja akan kembali normal bahkan lebih bagus lagi,” ujar  Agustinus saat dihubungi Kontan.co.id, Jumat (25/6).

Dalam jangka pendek, kata Agustinus, BAYU akan menyesuaikan penurunan pendapatan dengan beban usaha. “Kami juga melihat apakah unit atau cabang akan tetap relevan di era pasca pandemi Covid-19. Jika tidak kami lakukan likuidasi,” terang Agustinus.


Baca Juga: Alokasikan capex US$ 1,3 juta, Bayu Buana (BAYU) fokus kembangkan sistem digital

Untuk menyesuaikan beban usaha, BAYU menutup 3 cabang retail di 3 mal Jakarta. Kemudian, BAYU juga melepas semua karyawan kontrak dan memberikan penawaran pensiun dini ke karyawan yang segera memasuki usia pensiun.

"Kami harapkan tahun 2023 atau 2024 kinerja BAYU bisa kembali seperti sebelum Covid-19,” kata Agustinus.

Selanjutnya: Bayu Buana bukukan rugi bersih Rp 6,73 miliar di kuartal I-2021

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat