KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten kawasan industri, PT Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk (BEST) membukukan penurunan kinerja keuangan selama kuartal I-2024. Turunnya penjualan tanah membuat kinerja BEST melesu.
Berdasarkan laporan keuangan yang dikuitp Senin (20/5), pendapatan BEST menurun 60,54% year on year (yoy) menjadi Rp 77,90 miliar pada kuartal I-2024. Di periode yang sama tahun lalu, pendapatan BEST mencapai Rp 197,43 miliar.
Penurunan pendapatan tersebut disebabkan anjloknya pendapatan tanah hingga 77,71% yoy, dari sebelumnya Rp 156,75 miliar, menjadi Rp 34,93 miliar.
Pendapatan BEST selama kuartal pertama lalu ditopang pendapatan maintenance fee, service charge, air dan sewa Rp 31,82 miliar, pendapatan Rp hotel Rp 3,07 miliar dan pendapatan lain-lain Rp 8,06 miliar.
Baca Juga: Bekasi Fajar Industrial Estate (BEST) Raup Laba Rp 39,52 Miliar Tahun 2023 BEST membukukan penurunan beban pokok pendapatan sebanyak 43,54% yoy menjadi Rp 37,61 miliar. Sehingga laba bruto pun ikut menyusut ke angka Rp 40,29 miliar atau lebih rendah 69,20% dibandingkan Rp 130,81 miliar pada posisi yang sama tahun lalu.
Di sisi lain, beban penjualan BEST terpantau menyusut 89,68% yoy ke angka Rp 116,47 juta.
Namun sebaliknya, beban umum dan administrasi justru meningkat 13,80% yoy dari Rp 21,39 miliar menjadi Rp 24,34 miliar.
Hingga akhir Maret 2024, BEST membukukan rugi bersih periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Rp 8,90 miliar. Padahal pada periode yang sama tahun sebelumnya BEST masih mencetak laba Rp 109,27 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Khomarul Hidayat