Pendapatan Bersih GTF Meroket 372% di 2024, Penyaluran Pinjaman Melesat 172%

Pendapatan Bersih GTF Meroket 372% di 2024, Penyaluran Pinjaman Melesat 172%


KONTAN.CO.ID - Jakarta - Pendapatan bersih jasa pinjaman GoTo Financial (GTF), lini bisnis financial technology PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) melesat hingga 372% di sepanjang tahun 2024 menembus Rp1,94 triliun dari tahun sebelumnya hanya Rp410 miliar.

Secara persentase, pertumbuhan bisnis pinjaman GTF ini melampaui persentase pertumbuhan lini pendapatan GoTo lainnya termasuk dari pendapatan imbal jasa dan pendapatan pengiriman.

Jika dihitung secara nilai, bisnis pinjaman GTF berkontribusi sebesar 12% terhadap total pendapatan bersih Grup GoTo tahun 2024 yang mencapai Rp15,89 triliun. Total pendapatan bersih GoTo itu naik 8% dari tahun 2023 sebesar Rp14,79 triliun. Secara nilai, kontribusi pendapatan GOTO terbesar masih disumbang pendapatan imbal jasa Rp5,80 triliun, atau 37% dari total pendapatan GoTo.


Posisi kedua, sumbangan terbesar datang dari pendapatan jasa pengiriman yang mencapai Rp5,34 triliun, melesat 151% dengan kontribusi 34% terhadap total pendapatan GoTo.

Sepanjang tahun lalu, bisnis fintech GoTo via GTF ini mampu memangkas rugi usaha atau rugi operasional sebesar 52% menjadi rugi Rp1,11 triliun, dari tahun sebelumnya yang rugi usaha Rp2,33 triliun.

Adapun untuk nilai pinjaman konsumen (outstanding) yang disalurkan di tahun 2024 melesat 172% menjadi Rp5,2 triliun dari tahun sebelumnya Rp1,9 triliun.  Kenaikan itu didorong oleh peningkatan penetrasi produk pinjaman dalam ekosistem.

“Perseroan juga secara signifikan memperluas penawaran pinjaman konsumen dan mempertahankan tingkat delinquency [tingkat tunggakan] yang stabil,” tulis manajemen GoTo.

“Unit bisnis fintech terus berkembang pesat, mendorong pertumbuhan GoTo dan mencapai EBITDA yang disesuaikan positif pada kuartal 4, sehingga memberikan kontribusi yang lebih besar terhadap pendapatan dan profitabilitas Grup.”

Target 2025

Tahun ini, Unit bisnis fintech diproyeksikan akan terus berkembang seiring dengan semakin luasnya basis pengguna aplikasi GoPay dan portofolio pinjaman diperkirakan akan melampaui Rp8 triliun pada akhir 2025. Dengan demikian pencapaian ini akan semakin meningkatkan EBITDA Grup yang disesuaikan.

Sepanjang tahun lalu, GoPay menyelesaikan tahun pertamanya sebagai aplikasi mandiri dan berhasil menarik jutaan pengguna baru, meningkatkan keterlibatan, serta menurunkan biaya akuisisi.

Pengguna Bertransaksi Bulanan (MTU) fintech meningkat sebesar 35% YoY (year on year) menjadi 20,2 juta, didorong terutama oleh peningkatan pesat penggunaan aplikasi GoPay.

Sementara itu, nilai transaksi bruto (GTV) inti – yang mengecualikan merchant payment gateway – mencapai Rp71,6 triliun pada kuartal 4 dan Rp240,8 triliun untuk full year 2024, dengan peningkatan masing-masing 71% YoY dan 65% YoY.

Khusus di kuartal 4-2024, GTF mampu mencatakan EBITDA yang disesuaikan menguntungkan sebesar Rp14 miliar didorong oleh pertumbuhan portofolio pinjaman, peningkatan pembayaran konsumen, serta disiplin biaya yang berkelanjutan.

“Fondasi keuangan yang sehat yang telah kami bangun pada 2024 menempatkan kami dalam posisi yang kuat untuk terus menjalankan strategi kami pada tahun 2025,” kata Simon Ho, Direktur Keuangan Grup GoTo.

Selanjutnya: Pembangunan Kilang Minyak 1 Juta Barel Bisa Hemat Devisa US$ 9 Miliar

Menarik Dibaca: Promo McD Paket Hemat Cheeseburger Mulai Rp 25.000-an, Terbatas 14 Maret Saja

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Indah Sulistyorini