KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah kontraksi permintaan semen domestik dan dinamika geopolitik global, PT Semen Baturaja Tbk (SMBR) selaku anak usaha PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) berhasil membukukan pendapatan bersih sebesar Rp 406,5 miliar di kuartal I/2024.
Vice President of Corporate Secretary SMBR, Hari Liandu mengatakan pendapatan bersih selama kuartal I/2024 meningkat 6% dibandingkan dengan pendapatan bersih kuartal I/2023 sebesar Rp 383,2 miliar. Pertumbuhan pendapatan bersih ini didorong oleh kenaikan volume penjualan semen yang mencapai 7%, atau 486.643 ton, dibandingkan dengan catatan periode yang sama tahun lalu.
“Pertumbuhan ini berkat sinergi pengelolaan pasar dan harga yang dilakukan bersama SIG selaku induk usaha, membantu SMBR mempertahankan profitabilitas. Adapun pendapatan dari bisnis produk
derivate, yaitu
white clay mencatat hasil penjualan sebesar Rp 3 miliar,” ungkap Hari dalam keterangannya, Jumat (3/5).
Baca Juga: Gelar RUPS, Gunung Raja Paksi (GGRP) Setujui Divestasi Saham Anak Usaha Namun demikian, kenaikan harga bahan bakar di tengah geopolitik dunia memicu peningkatan beban pokok pendapatan Perseroan, khususnya pada pos biaya produksi dan distribusi. Di tengah tantangan tersebut, Perseroan membukukan laba periode berjalan sebesar Rp 5,07 miliar. Ke depan, Hari Liandu menyampaikan SMBR tetap optimistis dapat mencapai pertumbuhan kinerja perusahaan yang kokoh. Sinergi dengan SIG sebagai perusahaan induk juga memberikan dorongan bagi perusahaan dalam mengelola pasar dan harga yang berkontribusi langsung pada peningkatan kinerja perusahaan. Dalam sinergi bersama SIG, SMBR turut berkontribusi untuk Proyek Strategis Nasional (PSN) dengan memasok semen untuk Pembangunan Tol Betung - Jambi bagian dari Ruas Jalan Tol Trans Sumatera yang menghubungkan Provinsi Sumatera Selatan dan Jambi. “Pembangunan tol ini meningkatkan sektor perekonomian serta mempermudah akses dan konektivitas antar kedua provinsi serta mempertahankan peran strategis SMBR dalam Pembangunan Infrastruktur Nasional,” katanya. Lebih lanjut, SMBR telah melakukan kajian dan studi yang komprehensif terkait dengan penambahan kegiatan usaha, meliputi analisis atas kelayakan pasar, kelayakan teknis, kelayakan pola bisnis, kelayakan model manajemen, aspek risiko usaha dan lingkungan, dan kelayakan keuangan.
Baca Juga: Teguk (TGUK) dan Aice Menjalin Investasi Bersama Dengan Nilai Rp 700 Miliar Rencana pengembangan usaha untuk meningkatkan kinerja dan profitabilitas jangka panjang, akan menjadi salah satu agenda perseroan untuk mendapatkan persetujuan para pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang akan diselenggarakan pada 29 Mei 2024. "Kami optimistis mencapai target kinerja seiring dengan perkembangan pasar. SMBR terus memperkuat sinergi dengan SIG serta menjalin kemitraan strategis lainnya yang berdampak pada peningkatan kinerja perusahaan, memastikan operasional yang efisien, memberikan nilai tambah, dan meningkatkan kolaborasi dengan para pemangku kepentingan demi mewujudkan pembangunan berkelanjutan," tandas Hari Liandu. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Tendi Mahadi