Pendapatan bersih Sekar Laut (SKLT) turun menjadi Rp 1,25 triliun di tahun lalu



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produsen bahan makanan PT Sekar Laut Tbk (SKLT) membukukan pendapatan neto sebesar Rp 1,25 triliun pada tahun 2020. Angka ini turun 2,34% (yoy) dibandingkan realisasi pendapatan neto SKLT di tahun 2019 sebesar Rp 1,28 triliun.

Mengutip laporan keuangan di Bursa Efek Indonesia (BEI), pendapatan neto SKLT terdiri dari segmen penjualan lokal dan ekspor. Jika ditelurusi, mayoritas penjualan lokal SKLT di tahun 2020 ditujukan ke Sidoarjo sebanyak Rp 691,24 miliar dan Jakarta sebesar Rp 419 miliar. Sedangkan di pasar ekspor, sebagian besar penjualan SKLT ditujukan ke Belanda sebesar Rp 76,83 miliar dan Korea senilai Rp 47,89 miliar.

Beban pokok pendapatan SKLT tercatat sebesar Rp 920,11 miliar pada tahun 2020 atau turun 3,87% (yoy) dibandingkan realisasi beban pokok pendapatan di tahun sebelumnya senilai Rp 957,20 miliar.


Baca Juga: Sekar Laut (SKLT) menahan ekspansi bisnis di tahun 2020, ini alasannya

Sebaliknya, beban penjualan SKLT meningkat 8,97% (yoy) dari Rp 134,87 miliar pada tahun 2019 menjadi Rp 146,97 miliar. Begitu pula dengan beban umum dan administrasi SKLT yang naik 3,77% (yoy) dari Rp 107,80 miliar di tahun 2019 menjadi Rp 111,87 miliar pada tahun 2020.

Per akhir tahun 2020, kerugian selisih kurs neto SKLT tercatat sebesar Rp 1,17 miliar atau membengkak 72,05% (yoy) dibandingkan kerugian selisih kurs neto perusahaan di tahun 2019 senilai Rp 0,68 miliar.

SKLT meraup laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 42,52 miliar pada tahun 2020. Jumlah ini turun 5,46% (yoy) dibandingkan laba bersih SKLT di tahun 2019 sebanyak Rp 44,98 miliar.

Hingga akhir tahun 2020, total aset SKLT mencapai Rp 773,86 miliar atau turun 2,14% (yoy) dibandingkan total aset perusahaan di tahun sebelumnya sebesar Rp 790,84 miliar.

Nilai aset SKLT di tahun 2020 terdiri dari liabilitas berjumlah Rp 366,90 miliar dan ekuitas sebanyak Rp 406,95 miliar.

Selanjutnya: Sekar Laut mengincar pertumbuhan realistis 10% di sepanjang tahun ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat