JAKARTA. PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) mengandalkan pendapatan berulang alias recurring income untuk mengerek kinerja perseroan. Sepanjang sembilan bulan pertama tahun ini, recurring income LPKR mencapai Rp 3,4 triliun, tumbuh 25% dari periode yang sama tahun lalu (year on year). Perolehan recurring income perseroan menyumbang 55% terhadap total pendapatan kuartal III-2014. "Hasil ini sejalan dengan strategi kami untuk mempertahankan keseimbangan basis Pendapatan antara Pendapatan Pengembangan Properti dengan pendapatan berulang," ujar Presiden Direktur LPKR, Ketut Budi Wijaya di Jakarta (1/11). Hingga September 2014, pendapatan LPKR tumbuh 27,08% menjadi Rp 6,1 triliun dibanding periode sama tahun lalu Rp 4,8 triliun. Sementara laba bersihnya Rp 1 triliun tumbuh 15,3% dibanding kuartal III-2013 senilai Rp 912,8 miliar.
Pendapatan berulang topang laba LPKR
JAKARTA. PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) mengandalkan pendapatan berulang alias recurring income untuk mengerek kinerja perseroan. Sepanjang sembilan bulan pertama tahun ini, recurring income LPKR mencapai Rp 3,4 triliun, tumbuh 25% dari periode yang sama tahun lalu (year on year). Perolehan recurring income perseroan menyumbang 55% terhadap total pendapatan kuartal III-2014. "Hasil ini sejalan dengan strategi kami untuk mempertahankan keseimbangan basis Pendapatan antara Pendapatan Pengembangan Properti dengan pendapatan berulang," ujar Presiden Direktur LPKR, Ketut Budi Wijaya di Jakarta (1/11). Hingga September 2014, pendapatan LPKR tumbuh 27,08% menjadi Rp 6,1 triliun dibanding periode sama tahun lalu Rp 4,8 triliun. Sementara laba bersihnya Rp 1 triliun tumbuh 15,3% dibanding kuartal III-2013 senilai Rp 912,8 miliar.