Pendapatan BSDE tumbuh 17,8% kuartal III



JAKARTA. Pendapatan Emiten properti PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) masih mengalami pertumbuhan di kuartal III 2015. Pendapatan usaha perseroan tercatat tumbuh 17,8% secara tahunan.

Berdasarkan laporan keuangan BSDE yang dirilis, Jumat (30/10), perseroan berhasil mencetak pendapatan di kuartal III 2015 sebesar Rp 4,63 triliun atau naik 17,8% dari periode yang sama tahun sebelumnya yakni Rp 3,93 triliun.

Laba kotor perseroan masih naik 20,6% yoy menjadi Rp 3,4 triliun. Kendati beban usaha naik 29% dari Rp 1 triliun menjadi Rp 1,29 triliun, laba usaha BSDE tetap tumbuh 10,5% menjadi Rp 2,1 triliun.


Hanya saja, penurunan laba bersih investasi pada asosiasi bersama dari Rp 1,6 triliun menjadi Rp 37,5 miliar telah membuat laba bersih BSDE kuartal III anjlok 46,4% menjadi Rp 1,72 triliun dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 3,21 triliun. Alhasil, laba per saham turun dari Rp 178,03 menjadi Rp 91,93.

Hermawan Wijaya, Direktur BSDE mengatakan, penurunan ini terjadi karena tahun 2014 lalu perseroan mendapat keuntungan dari kepemilikan di PT Plaza Indonesia Realty TBK (PLIN) yang cukup besar.

Pendapatan usaha BSDE berasal dari penjualan sebesar Rp 3,81 triliun atau naik 19% dari Rp 3,2 triliun. Lalu, pendapatan sewa naik dari Rp 428,9 miliar menjadi Rp 504 miliar, pendapatan hotel turun dari Rp 73,4 miliar menjadi Rp 61,4 miliar, area rekreasi naik dari Rp 30 miliar menjadi 43 miliar, pengelolaan gedung naik dari Rp 186,8 miliar menjadi Rp 196,1 miliar, sedangkan pendapatan lain-lain tercatat senilai Rp 15 miliar.

Per akhir September 2014, total aset BSDE tercatat sebesar Rp 35,6 triliun, naik 26,2% dari Rp 28,2 triliun pada periode akhir tahun 2014. Jumlah utang perseroan naik dari Rp 9,7 triliun menjadi Rp 13,9 triliun dan ekuitas naik dari Rp 18,4 triliun menjadi Rp 21,6 triliun.

Hermawan mengatakan, perubahan lebih dari 20% jumlah aset BSDE terjadi sehubungan dengan penerbitan obligasi oleh anak usaha perseroan Global Prime Capital, Pte, Ltd pada kuartal II yang lalu sebesar US$ 225 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto