KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bukaka Teknik Utama Tbk (
BUKK) melaporkan penurunan kinerja pada kuartal I-2024. Pendapatan BUKK mengalami penyusutan dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Berdasarkan laporan keuangan yang dirilis pada Rabu (15/5), pendapatan BUKK dari kontrak konstruksi dan non konstruksi pada kuartal I-2024 mengalami penurunan 31,94% secara tahunan (yoy) menjadi Rp 915,57 miliar. Padahal, pada kuartal I-2023 angkanya tercatat mencapai Rp 1,34 triliun. Pendapatan Bukaka Teknik Utama tersebut terdiri atas pendapatan infrastruktur dan forging sebesar Rp 518,42 miliar, transportasi sebesar Rp 62,52 miliar, dan pendapatan energi dan tambang senilai Rp 308,38 miliar.
Baca Juga: Bukaka Teknik Utama (BUKK) Optimistis Raih Kinerja Positif, Ini Penyokongnya Kemudian ada juga kontrak konsesi serta penjualan listrik PLTM dan penjualan produk nikel masing-masing senilai Rp 15,71 miliar dan Rp 10,53 miliar. Turunnya pendapatan kontrak, membuat beban kontrak konstruksi dan non-konstruksi ikut menurut 36,34% yoy menjadi Rp 703,14 miliar pada kuartal pertama lalu. Sehingga laba kotor pun ikut menyusut 11,74% yoy menjadi Rp 212,43 miliar dari sebelumnya Rp 240,70 miliar. Di sisi lain, BUKK berhasil memangkas beban penjualan hingga 22,79%. Angkanya turun menjadi Rp 3,82 miliar dibandingkan semula Rp 4,95 miliar pada posisi yang sama tahun lalu.
Baca Juga: Bukaka Teknik Utama (BUKK) Optimistis Raih Kinerja Positif Tahun Ini Namun, beban umum dan administrasi justru membengkak ke angka Rp 55,90 miliar. Angka ini lebih tinggi 59,01% yoy dibandingkan per kuartal I-2023 yang senilai Rp 35,15 miliar. Hingga Maret 2024, BUKK mengantongi laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 172,26 miliar, naik tipis 0,72% yoy dibandingkan Rp 171,01 miliar pada periode yang sama tahun lalu. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Noverius Laoli