Pendapatan Citra Borneo Utama (CBUT) Menurun pada Kuartal I, Ini Penyebabnya



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Raihan pendapatan PT Citra Borneo Utama Tbk (CBUT) pada kuartal I 2023 mengalami penurunan menjadi Rp 1,87 triliun. Jumlah ini menurun sekitar 43,35% secara tahunan dari raihan pada kuartal I 2022 yang sebesar Rp 3,30 triliun.

Direktur CBUT Ronny Hertantyo Raharjo mengungkapkan, secara umum kinerja perusahaan masih cukup terjaga pada kuartal I 2023. Ini tercermin dari raihan laba bersih yang dinilai masih relatif sama dengan capaian periode sama ditahun sebelumnya.

Tercatat, laba tahun berjalan perusahaan pada kuartal I 2023 mencapai Rp 61,26 miliar atau turun 2,31% yoy dari kuartal I 2022 sebesar Rp 62,71 miliar.


Ronny menjelaskan, ada dua faktor yang mempengaruhi kinerja tiga bulan pertama tahun ini.

Baca Juga: Teladan Prima Agro (TLDN) Targetkan Akhir 2023 Rampungkan Akuisisi Perkebunan Sawit

"Awal kuartal I 2022 itu harga produk turunan CPO tinggi sekali tapi seimbang dengan biaya ekspor," kata Ronny ditemui selepas Public Expose di Jakarta, Rabu (3/5).

Ronny melanjutkan, faktor kedua yakni adanya pemeliharaan rutin yang dilakukan di pabrik selama 16 hari.

Meski demikian, pemeliharaan ini memang masuk dalam perencanaan perusahaan. Pihaknya pun optimistis dapat meraih kinerja positif pada tahun ini. Pada tahun 2023 ini perusahaan optimistis dapat mengejar target pertumbuhan pendapatan sebesar 20% hingga 30%.

"Target penjualan sekitar Rp 11 triliun hingga Rp 12 triliun untuk tahun 2023," jelas Ronny.

Ronny melanjutkan, untuk laba bersih pada tahun ini ditargetkan dapat mencapai Rp 250 miliar hingga Rp 300 miliar.

Asal tahu saja, sepanjang tahun 2022 lalu, CBUT membukukan pendapatan sebesar Rp 9,61 triliun dan laba bersih sebesar Rp 223,14 miliar.

Gelar RUPSLB, CBUT ubah susunan komisaris dan direksi

Adapun, dalam gelaran Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang digelar Rabu (3/5), Citra Borneo Utama (CBUT) melakukan perubahan pada jajaran dewan komisaris dan dewan direksi.

RUPSLB Citra Borneo Utama menyetujui pengunduran diri Vallauthan Subraminam sebagai Komisaris Utama dan Monica Putri sebagai Komisaris. Perusahaan menunjuk Sofyan A. Djalil sebagai Komisaris Utama.

Baca Juga: Tingkatkan Nilai Tambah, Citra Borneo Utama (CBUT) Fokus Rampungkan Ekspansi Refinery

Selanjutnya, Perusahaan menyetujui pengunduran diri Ramzi Sastra dan Muhammad Rafik serta mengangkat Ronny Hertantyo Raharjo.

Dengan demikian, susunan dewan komisaris dan dewan direksi yang baru adalah sebagai berikut:

Komisaris Komisaris Utama : Sofyan A.Djalil Komisaris Independen : Boumediene Sumurung

Direksi  Direktur Utama : Balakrishnan Naidu Ramasamy Naidu Direktur : Magedona Aegidius Direktur : Ronny Hertantyo Raharjo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi