Pendapatan DAJK di 2014 tumbuh 67%



JAKARTA. PT Dwi Aneka Jaya Kemasindo Tbk (DAJK) menunjukkan kinerja positif pasca initial public offering (IPO). Emiten yang balum genap satu tahun melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) ini memperoleh pendapatan Rp 857 miliar di tahun 2014. Pendapatan DAJK akhir tahun lalu tumbuh 67% dari tahun 2013 sebesar Rp 513 miliar.

Sekretaris Perusahaan DAJK Henry Parengkuhan menyebut inflasi sebagai tantangan bisnis perseroan tahun lalu. Untungnya, DAJK berhasil melewati tantangan itu. Setiap ada kenaikan harga akibat inflasi, DAJK selalu bisa menyesuaikan terhadap para pelanggan. Hal ini membuat perseroan tak banyak menanggung beban. "Di tahun 2014 laba bersih kami Rp 100 miliar," lanjut Henry. DAJK juga tidak terbebani dengan pelemahan nilai tukar rupiah lantaran bahan baku yang berasal dari dalam negeri.

Tahun ini, perseroan menargetkan pendapatan Rp 1,25 triliun. Sedangkan laba bersihnya ditargetkan 13% - 15% dari pendapatan. Artinya, DAJK menargetkan laba bersih Rp 162,5 - RpĀ  187,5 miliar tahun 2015. Ke depan, DAJK berharap kondisi perekonomian dalam negeri akan membaik sehingga bisa mendorong kinerja perseroan.


DAJK sudah menyiapkan sejumlah strategi untuk meningkatkan kinerja ke depan. Pertama, DAJK akan meremajakan sejumlah mesin lama dan mendatangkan mesin baru. Tahun 2014, perseroan sudah mendatangkan enam mesin pencetak baru dengan investasi sekitar Rp 250 miliar. Hal ini akan berlanjut di tahun 2015.

Kedua, DAJK berencana membangun pabrik percetakan di Subang, Jawa Barat. Hal ini untuk mendukung jumlah permintaan kemasan yang terus bertumbuh. Untuk pabrik ini, Henry belum bersedia menyebut nilai Investasinya. Namun, Direktur Keuangan DAJK, Witjaksono sebelumnya menyebut investasi untuk pabrik ini sekitar Rp 500 miliar.

Kini perseroan tengah mencari sumber pendanaan untuk pembangunan pabrik ini. Salah satunya dengan menerbitkan medium term notes (MTN). Rencana penerbitan surat utang ini akan didiskusikan bersama para pemegang dalam dalam rapat umum pemegang saham tanggal 21 Januari mendatang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Harris Hadinata