Pendapatan dan laba bersih turun, begini prospek saham United Tractors (UNTR)



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT United Tractors Tbk (UNTR) mencatat penurunan kinerja sepanjang tahun 2020. Mengutip laporan keuangan di laman Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (25/2), penjaja alat berat merk Komatsu ini membukukan laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk senilai Rp 6,0 triliun.

Capaian ini menurun 46,9% dari torehan laba bersih UNTR tahun 2019. Saat itu laba bersih UNTR mencapai Rp 11,31 triliun.

Penurunan bottom line ini sejalan dengan penurunan pendapatan UNTR. Entitas usaha PT Astra International Tbk (ASII) tersebut membukukan pendapatan senilai Rp 60,34 triliun, menurun 28,5% dari realisasi pendapatan tahun 2019 yang mencapai Rp 84,43 triliun.

Analis Senior Sucor Sekuritas Edward Lowis menilai, pencapaian kinerja keuangan UNTR tahun lalu berada di bawah estimasi yang dipasang Sucor Sekuritas dan juga proyeksi konsensus. Namun, Edward masih mengestimasikan kinerja UNTR akan tumbuh signifikan karena membaiknya harga komoditas.

Baca Juga: Pendapatan Astra International (ASII) susut 26,98% sepanjang 2020

“Kami masih mengestimasikan earnings akan tumbuh signifikan, karena ditopang oleh harga batubara dan emas yang lebih tinggi,” terang Edward saat dihubungi Kontan.co.id, Kamis (25/2) malam.  

Sucor Sekuritas mengestimasi rata-rata harga jual emas di tahun 2020 sekitar US$ 1.300-US$ 1.400 per ons troi, sedangkan tahun ini rata-rata harga emas berpotensi naik ke kisaran US$ 1.700-US$ 1.800. Tentunya hal ini akan mendongkrak kinerja keuangan konstituen Indeks Kompas100 tersebut.

Adapun kinerja operasional UNTR seperti penjualan alat berat, kontraktor pertambangan, hingga tambang emas mengalami penurunan volume sepanjang 2020. UNTR menjual 1.564 unit Komatsu sepanjang 2020, menurun 46,54% dari penjualan Komatsu tahun sebelumnya yang mencapai 2.926 unit.

Baca Juga: Pendapatan dan laba bersih United Tractors (UNTR) kompak turun di 2020

Editor: Wahyu T.Rahmawati