Pendapatan dan laba Chandra Asri (TPIA) kompak naik hingga kuartal III



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) membukukan kinerja apik hingga September 2021. Perusahaan berhasil membalikan rugi bersih menjadi laba bersih setelah pajak sebesar US$ 166 juta.

Selama sembilan bulan kemarin, TPIA mencatatkan pendapatan sebesar US$ 1,88 miliar. Angka itu tumbuh 48% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 1,26 miliar.

Direktur TPIA, Suryandi menjelaskan, pertumbuhan tersebut karena harga penjualan rata-rata yang lebih tinggi dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Selama 9 bulan kemarin, harga Polyethylene naik menjadi US$1.229/ton dari periode yang sebelumnya sebesar US$ 860/ton dan juga Polypropylene naik menjadi US$ 1.447/ton dibandingkan sebelumnya US$ 969/ton.


"Volume penjualan tetap stabil di level 1.643 KT mencerminkan permintaan yang sehat," ujarnya dalam keterangan resmi, Jumat (29/10).

Baca Juga: PTPP catatkan pertumbuhan laba bersih 207,46% hingga September 2021

Seiring kenaikan pendapatan tersebut, TPIA membukukan EBITDA hingga September 2021 sebesar US$ 314 juta. Realisasi itu tumbuh 379% dari US$ 66 juta selama periode yang sama 2020. Marjin EBITDA meningkat menjadi 16,7%, dibandingkan 5,2% pada kuartal III-2020.

"Peningkatan EBITDA itu seiring peningkatan spreads, permintaan yang kuat untuk petrokimia Asia, gangguan pasokan di pasar AS, kekurangan kontainer, dan eksekusi yang solid dari strategi ketahanan keuangan perseroan," sebutnya.

Alhasil, hingga kuartal III-2021 perusahaan berhasil memperbaiki kinerja bottom line dengan mencatatkan laba bersih setelah pajak sebesar US$166 juta. Padahal, periode yang sama tahun lalu perusahaan dengan bidang usaha petrokimia itu membukukan rugi bersih sebesar US$ 19 juta.

Total aset TPIA meningkat 27,8% menjadi US $4,59 miliar per 30 September 2021, dari US$ 3,59 miliar pada 31 Desember 2020. Hal ini sebagian besar disebabkan oleh keberhasilan proses rights issue yang menghasilkan kas dan setara kas yang lebih tinggi.

Suryandi memaparkan bahwa pada September pihaknya telah menyelesaikan Penawaran Umum Terbatas III dengan HMETD, yang telah dipesan secara penuh oleh investor utamanya, Thaioil. Setelah rights issue, posisi Ekuitas Chandra Asri hampir mencapai US$ 3 miliar, dengan total Liquidity Pool sebesar US$ 2,2 miliar.

Baca Juga: Laba bersih Triputra Agro Persada (TAPG) melonjak 201% pada kuartal III/2021

"Dengan tonggak utama dalam menyelesaikan pemilihan Thaioil sebagai investor strategis kami dan kelancaran pelaksanaan rights issue ini, kami terus maju untuk mengambil Keputusan Investasi Akhir (FID) atas kompleks petrokimia kedua kami pada tahun 2022,” imbuhnya.

Total liabilitas turun 7,1% menjadi US$ 1,65 miliar dari US$ 1,78 miliar pada 31 Desember 2020. Hal itu, terutama karena utang usaha yang lebih rendah sementara utang berbunga lebih tinggi karena fasilitas baru dari bank sebagai bagian dari strategi perseroan dalam ketahanan keuangan.

Per 30 September 2021, TPIA memiliki total posisi utang sebesar US$ 920,6 juta, terhadap saldo kas dan setara kas sebesar US$ 1,68 miliar, sehingga posisi kas bersih secara keseluruhan sebesar US$ 766,5 juta. Utang bersih terhadap EBITDA (LTM) mencapai -1.7x.

Selanjutnya: Campina Ice Cream (CAMP) masih yakin dengan target penjualan Rp 1 triliun tahun ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi