Pendapatan dan Laba Naik Dobel Digit, Intip Rekomendasi Saham INDF dan ICBP



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) berhasil membukukan kenaikan penjualan neto konsolidasi sebesar 12% menjadi Rp 27,45 triliun di kuartal pertama 2022. Pada periode yang sama tahun lalu, INDF meraup penjualan Rp 24,55 triliun.

Adapun laba bersih Indofood melesat 36% menjadi Rp 2,36 triliun dari Rp 1,73 triliun. Margin laba bersih meningkat menjadi 8,6% dari 7,0%.

Di saat yang sama, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) juga mencatatkan pertumbuhan penjualan neto konsolidasi sebesar 14% menjadi Rp 17,19 triliun dari Rp 15,09 triliun pada periode yang sama tahun lalu. ICBP mencatat kenaikan laba bersih sekitar 12% menjadi Rp 1,94 triliun dari Rp 1,74 triliun pada kuartal pertama tahun lalu.


Baca Juga: Laba Bersih Indofood CBP Sukses Makmur (ICBP) Naik 12% pada Kuartal I 2022

Equity Analyst Kanaka Hita Solvera Andhika Cipta Labora mengatakan, realisasi kinerja yang dicatat oleh ICBP di atas ekspektasi, karena pada kuartal pertama 2022, memanasnya hubungan antara Rusia dan Ukraina membuat harga gandum naik dan seharusnya menekan kinerja keuangan ICBP.

Sementara untuk kinerja INDF sudah sesuai ekspektasi didorong kinerja yang baik dari ICBP. Selain itu, kinerja INDF juga ditopang oleh tingginya harga komoditas CPO, yang mendukung peningkatan kinerja INDF melalui anak usaha di sektor CPO.

Andhika memprediksi hingga tutup tahun 2022, kinerja ICBP dan INDF bisa bertumbuh 5%-10%. Sentimen yang mendorong kinerja kedua emiten tersebut yakni membaiknya situasi pandemi yang membuat perekonomian membaik dapat membuat daya beli masyarakat naik. Hal ini berpeluang membuat meningkatkan penjualan ICBP dan INDF.

Baca Juga: INDF Catat Pertumbuhan Penjualan 12% di Kuartal I-2022

Di lain sisi, masih memanasnya hubungan geopolitik antara Rusia dan Ukraina yang membuat harga gandum naik bisa membuat HPP tinggi yang bisa menipiskan margin keuntungan dari ICBP. Hal ini berpeluang menekan kinerja keuangan ICBP yang bisa berpengaruh terhadap INDF.

Andhika memberikan rekomendasi ICBP buy on weakness dengan support di Rp 7.750 dan target penguatan di Rp 9.500. Dia juga memberikan rekomendasi buy on weakness INDF dengan support Rp 6.000, dengan target penguatan di Rp 7.000.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati