KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Prodia Widyahusada Tbk (
PRDA) baru saja merilis laporan keuangan tahun buku 2022 pada Kamis (16/3). Perusahaan ini terpantau membukukan penurunan kinerja keuangan, baik dari sisi
top line maupun
bottom line. Mengutip laporan keuangan perusahaan, pendapatan dari kontrak dengan pelanggan selama 2022 mengalami penyusutan 17,74% secara tahunan atau
year on year (yoy), dari semula dari Rp 2,65 triliun pada tahun 2021 menjadi Rp 2,18 triliun pada tahun lalu. Jika diperinci, pendapatan Prodia Widyahusada berdasarkan jenis pendapatan masih didominasi oleh pendapatan laboratorium yang mencapai Rp 1,93 triliun.
Baca Juga: Prodia Widyahusada (PRDA) Bakal Tambah Dua Cabang Baru Tahun Ini Kemudian disusul oleh pendapatan non-laboratorium dan pendapatan klinik yang masing-masing senilai Rp 233,72 miliar dan Rp 8,20 miliar. Di sisi lain, Prodia Widyahusada terpantau mampu menurunkan beban pokok pendapatan hingga 16,18% yoy. Angkanya menyusut menjadi Rp 854,53 miliar selama tahun lalu, dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai Rp 1,01 triliun.
Meski demikian, perusahaan ini masih mencatatkan pembengkakan pada pos beban. Tercatat, beban usaha PRDA alami kenaikan 1,59% yoy menjadi Rp 890,03 miliar di tahun 2022 lalu.
Baca Juga: Genjot Digitalisasi, Prodia Widyahusada Merilis Aplikasi Layanan Kesehatan Terbaru Penurunan kinerja juga terjadi pada
bottom line PRDA. Laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk alias laba bersih merosot angkanya hingga 40,36% yoy, dari sebelumnya Rp 623,23 miliar selama tahun 2021, menjadi hanya Rp 371,64 miliar per akhir Desember tahun lalu. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Noverius Laoli