Pendapatan dan laba Samindo terus naik



JAKARTA. Pada semester I tahun 2014 ini, perusahaan jasa pertambangan, PT Samindo Resources Tbk (MYOH)  membukukan pendapatan sebesar Rp 1,48 triliun atau naik 33,5% dari pendapatan pada semester I-2013 yang sebesar Rp 1,1 triliun.

Pendapatan itu berasal dari beberapa kegiatan. Perinciannya: jasa pemindahan tanah Rp 799,24 miliar, pengangkutan batubara Rp 385,99 miliar, kompensasi bahan bakar Rp 222,2 miliar, produksi batubara Rp 61,80 miliar, pengeboran Rp 6,23 miliar, dan daerah eksplorasi Rp 2,81 miliar.

Sementara itu, laba bersih pada semester I tahun 2014 sebesar Rp 141,29 miliar atau naik 62,4% dari laba bersih pada periode yang sama tahun 2013 yang sebesar Rp 86,99 miliar.


Sekretaris Perusahaan PT Samindo Resources Tbk Hananto Wibowo menjelaskan, pendapatan dan laba bersih pada semester I-2014 meningkat karena klien MYOH menambah kapasitas produksi batubara 15% hingga 20%. Salah satunya PT Kideco Jaya Agung.

Untuk menutupi kenaikan biaya produksi yang signifikan, Kideco terpaksa menggenjot produksi batubaranya. "Semuanya mengalami kenaikan mulai dari produksi pengupasan lapisan tanah batubara, produksi batubara, dan pengangkutan batubara," ujar Hananto Wibowo kepada KONTAN, Rabu (23/7).

Kegiatan pengupasan lapisan tanah batubara mencapai 26,5 juta bank cubic meter (bcm) atau naik 22,7% dari produksi lapisan tanah pada periode yang sama tahun lalu yang hanya 21,59 juta ton. Lalu, produksi batubara 4,4 juta ton pada semester I-2014 atau naik 27% dari semester I-2013 yang 3,46 juta ton.

Sementara itu, pengangkutan batubara pada semester I- 2014 mencapai 8,1 juta ton atau naik 9,4% dibandingkan pada  semester I-2013 sebesar 7,4 juta ton.

Hananto menambahkan, pendapatan dan laba bersih MYOH pada semester I-2014 ini juga ditopang oleh pendapatan dari bunga. Pada semester I tahun 2014, pendapatan bunga perusahaan ini meningkat 160,25%, dari Rp 853 miliar pada semester I tahun 2013 menjadi Rp 2,22 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Hendra Gunawan